Sign Up to MarketingCraft Newsletter for Free!

Thank you! Your submission has been received!
Oops! Something went wrong while submitting the form.

Tips dan Tren Memasarkan Konten di YouTube Versi Cameo Project

By
Dimas Gityandraputra
 •
May 20, 2020

Kalau ngomongin strategi marketing, sudah pasti sepaket dengan konten apa yang perlu disajikan. Misalnya saja, kalau konten tidak relevan, maka kemungkinan audiens mau menerima pesan brand menjadi lebih kecil. Atau dengan konten yang keren, bisa membuat audiens jadi terus mengingatnya, menjadi top of mind di antara mereka, hingga akhirnya ketika mereka ingin membeli sesuatu maka yang teringat adalah produk dari brand tersebut.

Karena hal tersebut, produksi atau pemasaran konten tidak bisa dilakukan tanpa persiapan. Ada beberapa aspek yang perlu diperhatikan agar nantinya sebuah konten bisa menarik minat masyarakat, berhasil  menjadi trending, atau lebih jauhnya, menjadi viral. “Trending itu hanya ada di YouTube atau Twitter. Kalau kita ngomong viral itu sampai ke WhatsApp, ke mana-mana lebih jauh,” ungkap Oktora Irahadi, Marketing Director Cameo Project mengenai perbedaan trending dan viral.

Agar bisa diterima dengan baik di masyarakat, konten pun perlu untuk didistribusikan melalui medium yang tepat. Kalau untuk konten berbentuk video, saluran YouTube merupakan platform terbaik agar dapat ditemukan audiens.

Baca Juga: Memahami Apa itu Content Marketing

Dan memasarkan konten lewat YouTube ini juga perlu memperhatikan beberapa hal. Dan berikut kiat memasarkan konten di YouTube secara efektif yang dipaparkan oleh Cameo Project.

Tips memasarkan konten melalui YouTube

Studi dari Mushroom Networks mengungkapkan bahwa saat ini YouTube merupakan portal search engine nomor 2 terbesar di dunia. Dan berbicara soal mesin pencarian, dapat dikatakan satu hal yang paling penting untuk diperhatikan adalah keywords. “Jadi, luangkan waktu untuk research sedikit soal keyword, keyword apa yang dicari orang,” ujar Oktora.

Tips dan Tren Memasarkan Konten di YouTube Versi Cameo Project
Sumber: Instagram @cameoproject

Dengan mengetahui keyword apa yang sering dicari oleh masyarakat ini pada akhirnya akan memudahkan masyarakat untuk menemukan konten yang telah kita buat. Ketika seseorang mencari kebutuhannya di YouTube, keyword kita tepat sasaran, dan berada di peringkat atas, maka kemungkinan audiens untuk tertarik membacanya menjadi lebih tinggi. Hal ini yang menyebabkan awareness masyarakat terhadap brand atau produk atau jasa kita pun menjadi lebih tinggi.

Cara lain yang bisa dilakukan oleh brand kalau tidak ingin terlalu bermain dengan keyword, bisa juga dengan menonjolkan keunikan pesan konten dan menyampaikannya secara konsisten. Contohnya, jika bercermin dari Cameo Project, karena memang mereka mengedepankan pesan perihal “Ke-Indonesia-an”, maka konten yang mereka sajikan pun selalu konsisten berhubungan dengan hal tersebut, seperti mengenai sejarah atau literasi yang positif dari Indonesia.

Tips kedua dari Cameo yakni, perlu membuat judul yang mengundang minat masyarakat. “Clickbait tapi enggak clickbait banget, kalau ngomongin clickbait kan definisinya, menaruh suatu judul yang enggak ada hubungannya supaya orang nonton,” kata Oktora.

Baca Juga: Cameo Project: "Kita itu Kreator Terkaya dari Sisi YouTuber"

Tetapi dalam membuat judul, tentu kita tetap perlu untuk memperhatikan relevansi antara kalimat yang kita tuturkan pada judul dengan isi konten video yang tersaji. Jangan asal clickbait yang menimbulkan kesan bias bagi para penontonnya. Takutnya, hal tersebut malah membuat brand menjadi kehilangan kepercayaan dari audiens dan tidak ada yang mau lagi menggunakan produk atau jasa yang ditawarkan.

Thumbnail menjadi sesuatu yang penting diperhatikan setelahnya. “Kalau thumbnail-nya menarik itu jadi time stopper. Dan kalau (thumbnail-nya) bagus akan mengundang orang untuk mau klik dan menontonnya,” Marketing Director Cameo ini mengungkapkan tips ketiganya.

Dan yang terakhir adalah pentingnya memberikan hook pada beberapa detik di awal video. “Time spend-nya makin pendek, yang tadi 30 detik, jadi 8 detik, nanti tinggal 3 detik. Berarti dalam 3 detik pertama, harus bisa nyolek orang,” lanjutnya.

Selain beberapa tips di atas cara lain untuk memasarkan konten secara efektif di YouTube adalah dengan mengikuti tren yang sedang berkembang.

Tren konten YouTube di Indonesia

“Kalau secara konten, pada dasarnya orang cari hiburan,” Oktora menjelaskan. Walau begitu, bisa dibilang kalau hiburan itu sifatnya sangatlah subjektif. Karena itu penting bagi brand untuk mengenal terlebih dahulu siapa yang menjadi target audiens mereka, sehingga hiburan yang disampaikan tidak salah tempat dan benar-benar membuat audiens menjadi tertarik untuk mengikuti konten dari awal sampai akhir dan pesan yang ingin disampaikan brand dapat dicerna dengan baik oleh audiens.

Setelah menyajikan hiburan, tren yang menarik masyarakat lainnya yaitu konten yang menonjolkan kefungsian. Dan hal ini terbukti dengan semakin banyaknya dan dicarinya konten-konten berbentuk tips and trick, review ataupun unboxing.

Dalam menyajikan konten memang unsur hiburan dan fungsi menjadi penting diperhatikan marketers. “Jadi kalau kayak web series, yang pasti harus mengandung dua unsur ini. Intinya, secara prinsip, entertainment dan functionality-nya apa. Karena search engine, aku melihatnya itu sih, enggak macam-macam,” Oktora mengungkapkan kembali.

→Mau bekerja sama dengan para videografer ternama demi kesuksesan campaign? Yuk klik link ini.

You must be a premium member to view the full content

Sorry, but the rest of this article is for our Premium Members only. To gain access to this content and many more benefits, subscribe below!

Asupan Marketing Mingguan

Gratis

Artikel-artikel marketing terpercaya

-
-
-
Dapatkan gratis

Langganan Premium

US$ 10 / bulan

8+ tiket webinar marketing gratis setiap bulan
Semua siaran ulang tutorial, diskusi & wawancara
Panduan & riset terdepan di industri
Penawaran eksklusif dari brand & Event VIP
Artikel-artikel marketing terpercaya

Related articles