Sign Up to MarketingCraft Newsletter for Free!

Thank you! Your submission has been received!
Oops! Something went wrong while submitting the form.

Prediksi Tren Video Marketing 2020

By
iMarketology
 •
May 19, 2020

Pasar dan perilaku konsumen selalu berubah seiring berjalannya waktu. Karena itu, kegiatan marketing yang dijalankan juga perlu beradaptasi dengan perubahan yang terjadi, bahkan mengantisipasi kemungkinan yang akan terjadi. Video marketing, sebagai salah satu strategi dan metode pemasaran, juga mengalami evolusi dari waktu ke waktu. Hal-hal yang dulu efektif, mungkin tidak cocok lagi diterapkan saat ini atau di masa depan.

Penting sekali bagi brand, pemasar digital, dan videografer untuk selalu mengikuti tren video marketing terkini. Dan perubahan ini dipengaruhi oleh banyak hal, seperti teknologi, perilaku audiens, kebijakan dari mesin pencarian dan media sosial, dan lain sebagainya.

Berikut ini adalah tren video marketing di tahun 2020 yang perlu diantisipasi oleh brand, pemasar digital, dan videografer:

Baca Juga: Mengapa Video Marketing Penting Bagi Sebuah Bisnis

Konten yang disesuaikan dengan format ideal masing-masing media sosial

Konten video haruslah didistribusikan kepada audiens, salah satunya melalui media sosial. Namun, setiap media sosial memiliki format ideal untuk file video yang akan diunggah. Format ideal tersebut bisa ditentukan berdasarkan jenis file, durasi, rasio tinggi dan lebar tampilan, resolusi, dan lain-lain.

Konten video yang disesuaikan dengan format ideal masing-masing platform media sosial akan memberikan pengalaman terbaik bagi audiens ketika sedang menontonnya, meningkatkan keterlihatan dan jangkauan organik konten video tersebut, serta meningkatkan tingkat keterlibatan audiens.

Target audiens semakin disegmentasi dan konten video semakin dipersonalisasi

Kini, audiens akan semakin selektif dalam memilih konten mana yang akan mereka konsumsi. Mereka juga akan mencari konten yang seolah-olah dibuat dan dikomunikasikan untuk per individu yang melihat, bukan untuk umum.

Brand dapat melakukan segmentasi audiens berdasarkan tahapan audiens dalam perjalanan pelanggan, jenis kelamin, usia, ketertarikan akan suatu hal, tingkat penghasilan, lokasi geografis, dan lain sebagainya. Selain isi konten yang perlu disesuaikan dengan segmen target audiens, pendistribusian konten pun perlu ditargetkan kepada sasaran audiens yang sesuai. Misalkan dengan penggunaan tag, hashtag, judul dan deskripsi video, serta fitur-fitur khusus yang disediakan oleh masing-masing media sosial untuk melakukan segmentasi target audiens.

Instagram stories masih akan tetap digemari

Pengguna Instagram senang melihat konten dalam Instagram Stories karena memberikan kedekatan antara audiens dengan brand, dapat mengetahui informasi-informasi terkini, dan personalisasi.

Maka itu, brand dapat memanfaatkan instagram stories untuk berbagai tujuan seperti, memperkenalkan produk terbaru, memberi informasi program promosi terbaru, suasana kantor, kesaksian pengalaman pelanggan (biasanya seorang figur publik terkenal di masyarakat) bersama brand, dan lain sebagainya.

Video marketing menggunakan Google Ads

Di tahun 2020 diprediksikan akan semakin banyak brand dan pemasar digital yang akan menggunakan Google Ads dalam kampanye video marketing yang dibuatnya. Apalagi, Google Video Ads bisa tampil di YouTube dan Display Network Sites.

Di tahun 2020 juga diprediksikan bahwa Generasi Z akan menjadi 40% dari total konsumen global, dan kunci penting untuk menjangkau dan menarik perhatian dari para Generasi Z adalah dengan menggunakan video marketing.

Data ini juga menunjukkan bahwa waktu rata-rata yang dihabiskan Generasi Z untuk menonton saat ini sekitar 3,4 jam per hari dan media sosial yang paling banyak mereka gunakan untuk menonton video adalah YouTube.

Konten yang dihubungkan ke produk atau toko online

Di tahun 2020 juga akan semakin banyak konten video iklan yang menyediakan link khusus untuk langsung berbelanja produk yang ditawarkan dalam konten terkait. Social Media Today menyebutkan, 64% audiens saat ini melakukan pembelian produk setelah mereka melihat konten video tentang produk tersebut.

Penggunaan video virtual reality dan augmented reality semakin meningkat

Walaupun tidak semua bidang industri atau brand bisa dan cocok menggunakan video VR/AR dalam kampanye mereka, namun penggunaan video VR/AR diprediksi akan semakin meningkat pada tahun 2020.

Beberapa bidang bisnis seperti jasa desain arsitektur dan interior, kesehatan dan medis, pariwisata dan perhotelan, dan lain-lain bisa menggunakan konten video VR/AR untuk memberikan “pengalaman virtual menikmati produk atau jasa” sebelum produk atau jasa tersebut benar-benar dikonsumsi oleh audiens.

Video marketing yang dilakukan berdasarkan data

Pada tahun 2020, akan semakin banyak brand dan pemasar digital yang mempelajari dan menganalisis data terlebih dahulu sebelum memproduksi dan mendistribusikan konten.

Dengan mempelajari dan menganalisa data terlebih dahulu, brand dan pemasar digital akan lebih tepat dalam menentukan jenis dan isi konten video yang akan diproduksi, melakukan segmentasi target audiens, mengenali target audiens, memilih media sosial yang digunakan, menentukan jadwal pendistribusian konten video, dan lain sebagainya dalam rangka mencapai tujuan kampanye video marketing dan memaksimalkan ROI.

You must be a premium member to view the full content

Sorry, but the rest of this article is for our Premium Members only. To gain access to this content and many more benefits, subscribe below!

Asupan Marketing Mingguan

Gratis

Artikel-artikel marketing terpercaya

-
-
-
Dapatkan gratis

Langganan Premium

US$ 10 / bulan

8+ tiket webinar marketing gratis setiap bulan
Semua siaran ulang tutorial, diskusi & wawancara
Panduan & riset terdepan di industri
Penawaran eksklusif dari brand & Event VIP
Artikel-artikel marketing terpercaya
Tags:
No items found.

Related articles