Sign Up to MarketingCraft Newsletter for Free!

Thank you! Your submission has been received!
Oops! Something went wrong while submitting the form.

5 Cerita Sukses Brand Membangun Komunitas Pelanggan Online

By
MLR
 •
October 1, 2020

Jika dikelola dengan tepat, komunitas brand dapat menghasilkan pengalaman yang berkesan bagi konsumen. Daripada memproyeksikan kebutuhan akan produk atau layanan dan konten di hadapan audiens sehingga menghasilkan hubungan “kami-dan-mereka”, dengan membentuk komunitas, kita mendobrak batasan serta memupuk mentalitas “kami”. Ibaratnya, kita membuka pintu lebar, menyambut audiens untuk minum kopi, mengundang masukan, dan menyediakan ruang untuk berinteraksi dengan individu yang sejalan pikirannya.

Selain bisa mendapatkan wawasan mengenai pelanggan tanpa memerlukan filter untuk tujuan riset pasar serta loyalitas pelanggan yang solid, komunitas online bagi brand punya banyak potensi lainnya, seperti:

  • Mengurangi kebutuhan akan biaya dukungan konsumen (sekitar 49% bisnis dengan komunitas online melaporkan penghematan dana operasional mencapai 10-25% per tahunnya).
  • Meningkatkan exposure dan kredibilitas brand sehingga mempermudah penjualan tanpa upaya penjualan yang hardsell.
  • 67% bisnis menggunakan komunitas mereka untuk mendapatkan wawasan untuk produk atau layanan dan fitur baru.
  • Meningkatkan keterlibatan konsumen dan retensi pelanggan yang lebih baik.
  • Saluran yang digunakan untuk menyajikan produk dan layanan sebelum peluncuran resmi.

Dengan komunitas interaktif, brand memiliki kesempatan untuk benar-benar mendengarkan kebutuhan pelanggan. Brand dan pemilik bisnis dapat menggunakan apa yang mereka pelajari untuk membantu mengembangkan fokus strategi pemasaran atau bahkan produk berikutnya. Di era di mana pemasaran menjadi semakin berpusat pada pelanggan, komunitas online hanyalah evolusi dari situs web bisnis online standar, dengan konten blog, landing page, dan e-commerce.

Ingin tahu lebih jelas komunitas brand apa saja yang telah berhasil menjadi wadah bagi konsumen sekaligus menguntungkan brand tersebut? Berikut 5 contoh komunitas brand online yang sukses mengelola ekosistem mereka.

Baca Juga: Apa itu Community Marketing?

Beauty Talk

Merupakan komunitas brand dari Sephora, Beauty Talk tak hanya memfasilitasi diskusi dan saling tukar tips antar penggunanya. Dengan Beauty Talk, Sephora berhasil mengorganisir sebuah forum di mana para audiens bisa melempar pertanyaan, berbagi gagasan, serta memberikan peluang bagi para penggemar kecantikan lainnya untuk membantu anggota menyelesaikan masalah seputar kecantikan. Beauty Board dalam Beauty Talk Sephora menawarkan cara lain untuk tetap terhubung dengan produk serta komunitas.

Pengguna bisa mengunggah foto selfie sedang memakai produk Sephora dan foto-foto tersebut kemudian ditautkan ke halaman produk dari semua item yang digunakan. Sephora berhasil menerapkan keuntungan mengelola komunitas brand sehingga para pengguna Beauty Talk bisa tetap mendapatkan informasi tanpa upaya penjualan yang hardselling dari pihak brand. Secara instan, para audiens menjadi duta brand dan mendorong pengguna lainnya untuk menggunakan produk mereka.

Lego Ideas

Apa sih yang lebih menyenangkan bagi para pencinta Lego selain melihat ide desain mereka dipajang kemudian diberikan penilaian melalui presentase penjualan produk? Lewat konsep tersebut, Lego menghadirkan Lego Ideas, tempat di mana siapapun yang menyukai Lego, dari usia 5 – 95 tahun, dapat melihat desain terbaik, memilih desain favorit mereka dan meninggalkan umpan balik serta mengirimkan ide desain mereka sendiri. Dari desain-desain tersebut, pihak Lego akan memilih mana yang paling populer untuk dipasarkan. Tak hanya bisa memberikan leads baru untuk brand, komunitas online ini juga menjaga ketertarikan para penikmat Lego dengan kontes-kontes yang berlangsung di sana.

Source: Marketing Insider

My Starbucks Idea

Starbucks menghadirkan sebuah forum bagi para penikmat kopi untuk saling berbagi dan berdiskusi melalui My Starbucks Idea. Hampir menyerupai Lego Ideas, yang menjadikan website ini menarik adalah kebebasan para pelanggannya untuk mencari ide dari orang lain, turut ambil bagian dalam pengambilan suara, dan membagikan tanggapan. Jenis lingkungan komunitas yang seperti ini membuat audiens merasa dihargai.

Brand Starbucks telah mengelola komunitas mereka dengan baik sehingga audiens merasa dihargai dengan menyoroti ide konsumen mana yang harus ditindak lanjuti berikutnya. Starbucks kemudian dapat menggunakan forum online ini untuk mempelajari apa yang diinginkan pelanggan, bagaimana preferensi mereka berubah, dan apa yang paling memotivasi mereka. Wawasan ini telah membantu perusahaan ini tetap relevan begitu lama.

Source: Marketing Insider

Figment

Figment merupakan komunitas brand online yang memenuhi kebutuhan remaja pencinta kegiatan membaca dan menulis fan fiction (fiksi penggemar). Figment memiliki lebih dari 300.000 anggota yang dapat berbagi, membuat, dan memoderasi konten, serta menciptakan kesadaran dengan merekomendasikan produk. Individu yang memiliki keterlibatan tinggi dalam komunitas ini menjadi pendukung merek yang memberikan ulasan tentang produk yang mereka sukai secara tulis. Dengan fokus terhadap nilai tersebut serta target pasar niche, Figment telah berhasil membentuk komunitas brand online yang menguntungkan.  

Playstation Community

Playstation Community telah melakukan pekerjaan luar biasa dalam menyediakan ruang online bagi para gamer untuk saling terhubung. Pengguna dapat memusatkan perhatian pada minat khusus mereka, apakah itu berdasarkan permainan, minat, atau jenis dukungan yang mereka butuhkan. Dari pembagian itu, nampak sangat jelas bagaimana tiaap jaringan melayani pilar umpan balik, advokasi, dan dukungan terhadap audiens.

Komunitas ini terkait erat dengan saluran media sosial Playstation baik itu di YouTube dan Twitter. Dengan demikian, para pengguna bisa menikmati konten yang dibuat oleh brand dan pengguna itu sendiri. Pembuatan konten buatan pengguna atau User Generated Content adalah salah satu kekuatan besar komunitas. Dengan didukung fitur-fitur baru di konsol PS4 yang memungkinkan pengguna mengunggah klip video dalam game langsung secara online, komunitas ini secara stabil dapat terus meningkatkan jumlah anggota dan kekuatan kolektif mereka.

Baca Juga: Mengapa Community Marketing Penting bagi Brand?

Masing-masing dari komunitas online brand di atas menawarkan serangkaian nilai positif unik yang memastikan kesuksesan mereka. Pada tingkat yang berbeda-beda, masing-masing memiliki tiga pilar utama yakni umpan balik, advokasi, dan dukungan berkelanjutan yang menentukan perkembangan suatu komunitas.

Feature Image by Phil Coffman on Unsplash

You must be a premium member to view the full content

Sorry, but the rest of this article is for our Premium Members only. To gain access to this content and many more benefits, subscribe below!

Asupan Marketing Mingguan

Gratis

Artikel-artikel marketing terpercaya

-
-
-
Dapatkan gratis

Langganan Premium

US$ 10 / bulan

8+ tiket webinar marketing gratis setiap bulan
Semua siaran ulang tutorial, diskusi & wawancara
Panduan & riset terdepan di industri
Penawaran eksklusif dari brand & Event VIP
Artikel-artikel marketing terpercaya

Related articles