Tentu banyak objektif yang ingin dicapai oleh marketers ketika mereka menjalankan kampanye content marketing. Ada yang mengharapkan bisa mendapat awareness yang tinggi, membentuk brand loyalty, atau salah satu tujuan yang paling sering diharapkan adalah untuk menjaring leads.
Lalu tipe konten seperti apa yang mempunyai kekuatan dalam menjaring leads?
Baca Juga: Memahami Apa itu Content Marketing
Banyak keuntungan yang bisa didapatkan oleh para marketers ketika menyajikan sebuah ebooks, seperti mengedukasi pelanggan loyal dan calon konsumen, meningkatkan kredibilitas brand, serta tentunya dapat menjaring leads.
Walau begitu, untuk membuat sebuah ebook ini tentu akan memakan banyak waktu, sehingga kita perlu merencanakannya secara matang, seperti memilih topik terbaik yang dapat menggiring calon konsumen dari yang tadinya sekadar men-download ebook sampai ke tahap pembelian/membeli produk atau jasa yang ditawarkan.
Tidak dapat dipungkiri, saat ini ebook pun memiliki jumlah peminat yang cukup tinggi. Sebuah data dari PricewaterhouseCoopers menyatakan kalau total pendapatan dari penjualan ebook pada tahun 2018 ini diprediksi akan mencapai US$ 8.7 Miliar. Dan ini dapat menjadi bukti bahwa menerbitkan ebook merupakan strategi yang efektif untuk bisa mendapatkan leads.
Webinar merupakan format konten yang bisa mengajak calon konsumen untuk lebih memahami industri seperti apa yang dijalankan oleh brand kita. Selain itu, melalui webinar keuntungan yang bisa didapatkan adalah bisa memperlihatkan kepada masyarakat bahwa brand kita memang expert pada industri yang dijalankan. Dan ini pula yang menjadi alasan, jikalau dijalankan dengan strategi yang matang, tentunya webinar dapat menjadi cara terbaik untuk menjaring high quality leads.
Cara agar webinar yang diselenggarakan itu bisa mendapatkan perhatian dari masyarakat adalah ketika kita dapat memberikan nilai tambah kepada audiens. Karena dengan begitu, akan membantu kita untuk meningkatkan kepercayaan para calon konsumen, sehingga mereka dengan senang hati mau memberikan detail kontak dan informasi mereka kepada kita sehingga brand bisa menjangkau mereka lebih dekat.
Ada pula beberapa elemen penting agar webinar menjaring leads dengan efektif, yakni sebagai berikut:
Topik yang disajikan haruslah relevan dengan para audiens dan perlu dipresentasikan dengan menarik agar memudahkan masyarakat memahami produk atau brand dan memberikan gambaran umum mengenai industri yang dijalankan. Dan hal ini akan memberikan keyakinan kepada mereka untuk menggunakan produk atau jasa yang ditawarkan. Di dalam webinar, kita juga perlu menyediakan waktu untuk membuat sesi tanya jawab agar para penonton mempunyai kesempatan untuk mengetahui beragam informasi yang memang mereka butuhkan.
Komponen terpenting di dalam webinar adalah siapa yang menjadi pembicara. Karena ketika kredibilitas sang pembicara sudah terjamin, maka ini akan menjadi daya tarik yang tinggi bagi para audiens untuk mau mengikuti webinar sampai akhir.
Memang sangat penting bagi brand untuk bekerja sama dengan seseorang yang benar-benar memiliki keahlian pada topik yang ingin diuraikan, berkarisma tinggi dan punya kemampuan untuk tetap menjaga perhatian audiens agar tidak bosan menonton dari layar komputer mereka tersebut.
Dengan merekam webinar yang dijalankan akan memudahkan kita untuk mengevaluasi bagian mana yang menarik atau malah kurang mendapat perhatian. Namun yang paling penting, dengan merekam webinar adalah kita dapat mensosialisasikan copy dari video webinar itu kepada siapa saja yang tidak dapat bergabung dengan webinar pada saat ditayangkan, dan ini akan sangat membantu dalam menjaring leads yang lebih luas.
Kita perlu untuk mempertimbangkan feedback dari para audiens. Mungkin di dalam survei ini kita bisa menanyakan apa yang mereka suka atau tidak suka dari topik, presentasi dan pembicara pada webinar tersebut. Survei ini dapat juga membantu agar mendapatkan saran mengenai apa yang perlu diperbaiki pada webinar berikutnya.
Alasan banyak pemasar masih menyajikan white paper, walau kerap kali dianggap ketinggalan zaman adalah, karena jenis konten ini terbukti dapat menjaring leads yang besar.
Mungkin kalau ebook lebih bersifat informal, terkesan menyenangkan dan didesain secara cantik, sementara tampilan whitepaper lebih bersifat akademis, karena memang tipe konten ini sengaja dibangun untuk memperlihatkan beragam permasalahan lalu memberikan berbagai solusi terhadapnya.
Mengapa banyak masyarakat ingin men-download white paper, karena memang bentuk konten ini memiliki otoritas, jelas, detail, juga informatif. Dan banyak masyarakat yang masih beranggapan perlu memiliki sebuah pegangan yang kuat mengenai detail pada masing-masing industri, maka itu, white paper akan sealu memiliki nilai yang tinggi di mata mereka.
Menariknya dalam membangun case study ini adalah kita bisa mengisinya dengan success story dari produk atau jasa yang kita tawarkan. Atau bisa memberikan solusi dari berbagai permasalahan yang biasa diderita pelanggan.
Walaupun banyak marketers yang mulai enggan membuat sebuah case study karena menganggapnya terlalu membosankan, namun pada kenyatannya tipe konten ini mempunyai kemampuan untuk mengajak seseorang agar mau membeli produk atau jasa yang kita tawarkan, karena kepercayaan mereka akan bertambah ketika mengetahui ada orang lain yang permasalahannya dapat terselesaikan ketika menggunakan produk atau jasa yang ditawarkan.
Sebuah riset dari Content Marketing Institute menyebutkan bahwa case study berada di urutan ketiga sebagai bentuk content marketing yang paling efektif bagi perusahaan B2B.
Adapula beberapa cara untuk membuat sebuah case study yang menarik, seperti,
Abstrak atau rangkuman —> Kita bisa memulai kontent case study dengan sebuah rangkuman dari permasalahan lalu ditambah dengan tinjauan mengenai solusi yang bisa digunakan audiens untuk memecahkan masalah tersebut.
Real People —> Salah satu cara agar case study dapat menarik perhatian adalah dengan menampilkan berbagai wawancara dengan para konsumen yang pernah menggunakan produk atau jasa kita.
Sebuah case study tentu harus bercerita, dan narasi yang paling efektif agar bisa menarik perhatian masyarakat adalah dengan menyampaikannya dari perspektif konsumen.
Foto dan Video —> Aset-aset multimedia akan membuat sebuah konten case study mengundang banyak engagement. Dan contoh aset kreatif yang sangat berguna di dalam case study adalah grafik.
Solusi —> Ketika kita berbicara soal solusi, kita perlu untuk membangun konten dengan baik, agar audiens mau membaca konten sampai selesai dan dirinya merasa memiliki langkah untuk memperbaiki masalah yang dihadapinya.
Baca Juga: Berbagai Tipe Konten untuk Menjaga Loyalitas Konsumen
Kalau kita melihat rangkuman di atas, memang ada banyak tipe konten yang dapat berfungsi untuk menjaring leads. Namun begitu, marketers juga harus jeli untuk menentukan mana yang paling tepat untuk brand-nya, sehingga konten tersebut benar-benar efektif menjaring leads. Dan untuk bisa membuat konten yang dapat menjaring leads, brand dapat pula bekerja sama dengan para kreator konten, seperti dengan cara klik tombol di bawah ini,