Mengapa Mom Influencer Efektif dalam Strategi Pemasaran Produk?

Influencer marketing adalah bentuk pengembangan dari word-of-mouth marketing atau pemasaran dari mulut ke mulut secara tradisional di masa lalu. Perbedaannya, influencer marketing di era digital ini penyebaran informasinya lebih cepat diterima oleh jumlah audiens yang lebih besar.

Mayoritas wanita, secara psikologis mempunyai kebutuhan untuk berbicara dengan orang lain lebih besar dari pria. Kebutuhan psikologis itu biasanya tersalurkan melalui berbagai cara, seperti arisan dan kegiatan sosial lainnya, berbagi cerita tentang perasaan yang sedang mereka rasakan kepada teman lewat telepon atau tatap muka, atau bahkan berbicara lewat media sosial.

Baca Juga: Bagaimana Cara Brand Parenting Memanfaatkan Influencer Marketing

Karakteristik psikologis wanita tersebut membuat influencer marketing dari brand dengan target audiens para ibu dan keluarga menjadi efektif.

Mengapa penting bagi brand yang mempunyai target pasar para ibu dan keluarga untuk bekerja sama dengan para influencer?

Konten mereka memikat para pengikutnya

Banyak ibu melakukan pekerjaan influencer sebagai sumber penghasilan mereka. Hal ini membuat mereka sangat serius dalam memperhatikan kualitas konten yang mereka produksi dan distribusikan di media digital.

Seringkali mereka juga membuat konten foto bersama anggota keluarga. Para audiens mereka di media digital, yang mayoritas juga sesama ibu-ibu, kerap menyukai konten-konten tersebut, sebab siapa yang tidak suka melihat foto bayi yang lucu dan menggemaskan atau foto keluarga yang harmonis?

Mereka membangun komunitas yang kuat dengan para audiens

Para influencer ibu sering berbagi cerita dan tips di media digital yang mereka kelola kepada para audiens tentang produk atau jasa yang mereka gunakan sehari-hari, sekaligus tentang bagaimana mereka mengurus kebutuhan anak dan keluarganya.

Cerita dan tips yang mereka bagikan kepada para audiens di media digital tersebut terasa orisinal, menghasilkan keterlibatan yang tinggi, dan membangun ikatan emosional yang kuat dengan para audiens mereka.

Secara psikologis, mayoritas wanita tidak akan bisa tahan untuk tidak berbicara dengan orang lain dalam waktu 24 jam saja, salah satu pelampiasan kebutuhan psikologis mereka untuk berbicara dengan orang lain adalah dengan terlibat aktif berbicara dengan para influencer ibu di media digital untuk saling bertukar cerita, perasaan, pengalaman pribadi, atau pun tips.

Dari informasi yang mereka dapatkan sesama peer-nya ini, tak menutup kemungkinan bahwa keputusan mereka dalam membeli suatu produk akan lebih mudah terpengaruh. Menurut talktomums.co.id, 90% ibu-ibu lebih percaya dengan rekomendasi dari sesama ibu daripada media digital.

Mereka sangat selektif dalam memilih brand yang berkolaborasi dengan mereka

Para ibu sangat selektif dalam memilih berbagai produk atau jasa yang akan dipakai mereka dan keluarga. Mereka kerap khawatir dengan efek-efek samping berbahaya dari produk atau jasa yang akan mereka pakai di keseharian ini.

Umumnya, para mom influencer ini tidak akan menerima untuk menjadi influencer dari brand yang produk atau jasanya tidak pernah mereka pakai ataupun belum ada kepercayaan bahwa produk atau jasa tersebut aman bagi dirinya sendiri maupun keluarganya.

Para influencer ini juga memiliki standar moral atau tingkat kesadaran seperti itu, dan tentu akan memiliki pengaruh yang kuat di hati dan pikiran para audiensnya.

Mom influencer sudah sudah sering menjadi langganan brand lain

Para mom influencer umumnya sudah sering menjadi influencer bagi banyak brand, karena terbukti dianggap efektif dalam membangun word of mouth di komunitas mereka. Itu sebabnya cukup banyak brand berskala kecil maupun besar yang berulang kali bekerja sama dengan mereka sebagai influencer, para brand tersebut tentu sudah merasakan efektivitas influencer marketing bersama para Influencer ibu tersebut.

‍