MarketingCraft
Sign Up to MarketingCraft Newsletter for Free!
Thank you! Your submission has been received!
Oops! Something went wrong while submitting the form.
Saat ini, total pengguna Instagram aktif global diperkirakan mencapai 1 milyar orang, dan di Indonesia sendiri mencapai sekitar 56 juta user aktif atau sekitar 21% dari total populasi penduduk Indonesia. Selain itu, Indonesia merupakan negara keempat pengguna Instagram terbesar setelah Amerika Serikat, Brazil, dan India. Potensi yang luar biasa bukan?
Dengan profil pengguna aktif Instagram di Indonesia yang didominasi oleh wanita (51%) dengan mayoritas pengguna berusia 18-24 tahun (39%), dan video merupakan konten digital yang paling digemari netizen saat ini, maka menyajikan video marketing di Instagram menjadi penting bagi brand yang target pasarnya memang sesuai dengan profil pengguna Instagram.
Lalu apa saja alasan penting menjalankan video marketing bagi brand di Instagram?
Baca Juga: Hal yang Penting Diketahui untuk Konten Video di Media Sosial
Bukankah meningkatkan brand awareness adalah salah satu tujuan dari kampanye pemasaran para pemilik brand ? Pada tahun 2018, Facebook COO Sheryl Sandberg menyatakan bahwa ⅔ pengunjung akun profil bisnis di Instagram belum menjadi pengikut mereka. 20% dari total waktu yang digunakan para pengguna Instagram ternyata ada pada penggunaan fitur Explore. Tidak bisa disangkal lagi bahwa Instagram adalah media sosial yang tepat untuk mempertemukan brand dengan target audiens.
Konten video di Instagram memberikan kesempatan kepada brand untuk menampilkan kepribadian brand, anggota - anggota tim, dan cerita dengan baik.
Sebagai contoh, sebuah konten video dari akun Dr. Jane Goodall (@janegoodallinst), yang bercerita tentang seekor simpanse bernama George, telah dilihat sebanyak 818 ribu kali oleh pengguna Instagram. Video berdurasi sekitar 60 detik ini telah membuat akun Instagram Dr. Jane Goodall ditemukan oleh banyak pengguna Instagram pencinta hewan dari seluruh dunia.
Sebuah studi di tahun 2018, menunjukkan bahwa video di Instagram memiliki tingkat kenaikan yang paling tinggi, yakni dari 31% (tahun 2017) menjadi 48% (tahun 2018) dalam hal konten video di media sosial yang berhasil membuat audiens membeli produk atau jasa.
Sumber: https://animoto.com/blog/video-marketing/video-marketing-instagram
Studi yang sama juga menyatakan bahwa konten video adalah favorit dari 45% audiens di media sosial dibandingkan foto, link, teks, dan lainnya.
Sumber: https://animoto.com/blog/video-marketing/video-marketing-instagram
Studi dari Animoto menyatakan bahwa 73% konsumen terpengaruh oleh akun media sosial milik brand ketika membuat keputusan pembelian produk atau jasa. 32% konsumen melihat akun media sosial brand terlebih dahulu sebelum mengunjungi situsnya.
Berdasarkan algoritma dari Instagram, sebuah konten tidak akan selalu muncul di Instagram Feed semua pengikutnya, seringkali hanya muncul pada beberapa persen dari para pengikutnya. Namun, konten berbentuk video memiliki peluang lebih besar untuk muncul di Instagram Feed para pengikut dibandingkan foto.
Selain itu, konten video dengan caption, hashtag, dan tagging akun-akun lain dengan tepat membuat konten video akan muncul lebih banyak di Instagram Feed para pengikutnya.
1 dari 3 pengguna Instagram aktif menyatakan bahwa mereka menjadi lebih tertarik pada sebuah brand atau produk setelah melihatnya di Instagram Stories. Karena itu, Instagram Stories adalah fitur di mana para audiens akhirnya membuat keputusan untuk membeli produk atau jasa. 47% pengguna Instagram menikmati menonton video iklan di Instagram Stories.
Sumber: https://animoto.com/blog/video-marketing/video-marketing-instagram
Sebuah riset menunjukkan, berdasarkan hasil analisa dari 9 juta konten di Instagram, konten video memiliki tingkat keterlibatan audiens 21% lebih tinggi daripada foto. Hal ini menunjukkan bahwa video akan membantu brand untuk meningkatkan views dan lebih menonjol dibandingkan konten-konten brand lain yang tidak menyajikan video.
