Sign Up to MarketingCraft Newsletter for Free!

Thank you! Your submission has been received!
Oops! Something went wrong while submitting the form.

JMM: Mana yang Lebih Efisien? Tim Marketing Internal atau Outsource?

By
Dimas Gityandraputra
 •
May 26, 2020

Untuk menjalankan strategi marketing dan akhirnya mencapai tujuannya, pihak brand kerap dihadapkan pada pilihan, apakah mereka harus menggunakan jasa pihak lain (outsource) seperti agensi, atau memberdayakan tim internal?

Jika ada yang juga menanyakan hal di atas, jawabannya tidak ada yang lebih baik di antara dua pilihan itu. Tergantung kebutuhan si perusahaan yang membutuhkan.

Karena setiap perusahaan atau pengelola brand memiliki kebutuhan khusus, dan perlu mencari solusi yang paling tepat dan relevan untuk bisa membantu mereka mencapai tujuan pemasaran. Jadi perlu ditimbang dan diukur dulu potensi efektivitas dan efisiensi dari kedua pilihan itu. Karena baik tim internal ataupun oursource memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.

Baca Juga: Memahami Apa itu Content Marketing

Hal ini pula yang dibahas pada diskusi Jakarta Marketers Meetup (JMM) yang diadakan GetCraft bekerja sama dengan Loket.com, bertema, “Building a Winning Marketing Team For The Future: In-house or Outsource” pada Rabu 26 Juni 2019 lalu, di GO-LEARN, GO-JEK Office, Jakarta Selatan. Hadir sebagai pembicara, Bahari Ck, Creative Director, GO-JEK, Rhea Danaparamita, Head of Digital Content, Samsung Electronic Indonesia, dipandu oleh moderator Sapto Handriyanto, Sr. VP Strategy, GetCraft.

JMM: Mana yang Lebih Efisien? Tim Marketing Internal atau Outsource?

Apa saja hal yang penting diperhatikan sebelum menentukan pakai tim outsource atau internal?

Menurut Rhea Danaparamita, sebelum menentukan perlu atau tidaknya menggunakan tim in-house atau outsource, mereka perlu menentukan dulu ukuran sukses dari project yang dijalankan. Dan untuk mengukurnya, para pemasar perlu menentukan metriks, yang biasanya juga jadi tolak ukur keberhasilan project tersebut.

JMM: Mana yang Lebih Efisien? Tim Marketing Internal atau Outsource?
Rhea Danaparamita, Head of Digital Content, Samsung Electronic Indonesia

Setelah metriks jelas, untuk mencapainya kita perlu:

Memiliki arahan yang jelas, yakni hal-hal yang perlu dilakukan untuk mencapai kesuksesan tersebut.

Infrastruktur yang baik, atau tim yang dapat mendukung arahan di atas, sehingga dapat berjalan mulus mencapai kesuksesan yang telah ditentukan.

Nah, infrastruktur yang baik itu bisa didapatkan dari tim marketing internal, ataupun outsource, asalkan mampu dikelola secara efisien, hingga bisa memenuhi kebutuhan brand. Dan sebelum menentukannya, kita bisa melihat dahulu apa kelebihan, dan kekurangan dari penggunaan tim internal maupun tim eksternal.

Apa saja kelebihan dan kekurangan tim in-house dan outsource?

Dalam diskusi yang sama, Bahari Ck dari GO-JEK mengungkapkan, kelebihan dan kekurangan mengoptimalkan tim internal dan outsource seperti agensi adalah sebagai berikut: 

JMM: Mana yang Lebih Efisien? Tim Marketing Internal atau Outsource?
Bahari Ck, Creative Director, GO-JEK

Tim internal (in-house)
Kelebihan:
  • Memiliki pengetahuan mendalam mengenai bisnis atau brand yang dikelola.
  • Memiliki kendali terhadap data yang dimiliki, dan hasil yang dikeluarkan.
  • Sumber daya yang berdedikasi, dan satu misi mencapai tujuan yang sama.
  • Proses dan komunikasi yang berjalan dapat lebih cepat.
  • Biaya yang lebih efisien.
Kekurangan:
  • Rutinitas yang sama bisa membuat bosan, hingga menumpulkan kreativitas.
  • Kurang memiliki pengalaman, dan kurang update dengan tren yang berkembang.
  • Sulit mencari talenta-talenta yang dibutuhkan.
  • Kadangkala juga bisa mengeluarkan biaya yang lebih besar.
  • Sulit merekrut anggota tim baru.
Tim eksternal (outsource)
Kelebihan:
  • Memiliki budaya yang lebih dinamis.
  • Relatif lebih berpengalaman, sehingga pekerjaan jadi lebih efisien.
  • Bisa memberikan ide segar, karena melihat dari sisi luar perusahaan, dan berpengalaman menangani berbagai klien. 
  • Memiliki talenta-talenta yang ahli di bidangnya.
  • Lebih professional, dan tidak banyak drama.
Kekurangan:
  • Hanya paham pengetahuan umum tentang bisnis atau brand yang dikelola.
  • Beberapa agensi, dalam satu tim, kerap menangani berbagai klien.
  • Banyaknya prosedur yang perlu dilewati.
  • Biasanya, mengeluarkan biaya yang lebih besar.

Baca Juga: 5 Situs Marketing yang Insightful dan Layak Subscribe

Berikut beberapa hal yang bisa dipertimbangkan untuk menentukan pilihan, pakai tim internal atau outsource. Dan tidak harus mutlak pilih salah satunya, karena banyak marketer juga menggunakan keduanya bersamaan, sesuai kebutuhan dan keahlian masing-masing.

Misal, untuk penyusunan strategi dan tema besar campaign memaksimalkan pemahaman dan sense of belonging dari tim internal; sementara perencanaan dan eksekusi taktis, sampai produksi dan periodic report, mengandalkan talenta vendor kreatif. Dan Anda bisa menelusuri ribuan vendor kreatif terkurasi di GetCraft.com, untuk mendukung kesuksesan kegiatan pemasaran Anda.

JMM: Mana yang Lebih Efisien? Tim Marketing Internal atau Outsource?

You must be a premium member to view the full content

Sorry, but the rest of this article is for our Premium Members only. To gain access to this content and many more benefits, subscribe below!

Asupan Marketing Mingguan

Gratis

Artikel-artikel marketing terpercaya

-
-
-
Dapatkan gratis

Langganan Premium

US$ 10 / bulan

8+ tiket webinar marketing gratis setiap bulan
Semua siaran ulang tutorial, diskusi & wawancara
Panduan & riset terdepan di industri
Penawaran eksklusif dari brand & Event VIP
Artikel-artikel marketing terpercaya

Related articles