Influencer marketing kini menjadi salah satu saluran pemasaran yang berkembang pesat. Bahkan pada masa tertentu, kerap jadi pilihan brand dibandingkan konten berbayar di media online, email marketing, bahkan paid search di Google. Kini juga, makin banyak brand merasakan besarnya pengaruh kampanye menggunakan influencer media sosial pada bisnis mereka. Maka itu, tak heran jika popularitas aktivitas pemasaran ini mencuat pesat.
Sayangnya, masih banyak juga brand yang menganggap influencer hanya seperti billboard atau papan reklame iklan di pinggir jalan. Padahal salah satu kekuatan utama influencer adalah identitas personal mereka yang unik dan disukai followers-nya. Mestinya, para brand lebih memperlakukan mereka seperti ahli pada bidang tertentu, khususnya yang mereka tekuni. Sehingga campaign yang berjalan tidak kehilangan kredibilitas dan gagal mencapai ROI yang diharapkan.
Bagaimana caranya? Berikut ini beberapa hal yang penting diperhatikan pemasar untuk tidak memposisikan influencer hanya seperti reklame iklan:
Baca Juga: Memahami Influencer Marketing
Hal pertama adalah memberikan kebebasan pada influencer yang dipilih untuk mendukung kegiatan influencer marketing, untuk ia membuat konten sekreatif mungkin, terkait marketing key messages yang ingin disampaikan, agar pas dan bisa merangkul followers mereka. Maka itu, sangat penting untuk memberikan brief yang jelas, tidak kaku, apalagi memaksa influencer mengikuti instruksi tentang cara bercerita pada followers-nya.
Pemasar juga perlu memahami kalau melakukan influencer marketing sama dengan berkolaborasi dengan seseorang yang punya kemampuan mempengaruhi keputusan konsumen. Tak hanya populer, mereka juga punya hubungan erat dengan followers-nya, akibat cara bercerita yang khas.
Hal yang juga penting dicatat, untuk membangun cerita itu membutuhkan waktu. Karena itu, ketika bekerja sama dengan para influencer, jangan mengharapkan kesuksesan instan, hanya dari satu kali kerja sama.
Jika sudah menemukan influencer yang cocok dengan identitas brand, dan bisa mempromosikan brand Anda dengan cara yang tepat, bangunlah hubungan jangka panjang dengan si influencer, agar ceritanya tentang brand Anda bisa terus berkembang di channel-nya.
Seorang selebritas bisa saja melakukan kegiatan influencer marketing dan menawarkan konten berbayar pada klien. Walau begitu, tidak semua celebrity endorsement tepat disebut sebagai kampanye influencer marketing.
Karena, tujuan celebrity endorsement adalah membangun awareness dari citra seorang selebritas yang mendukung brand lewat konten berbayar, agar fans si selebritas mengenal brand terkait.
Sementara pada influencer marketing, tujuan dan keuntungan utama dari kegiatan ini adalah engagement di antara influencer dengan followers-nya terkait pesan pemasaran yang disampaikan.
Memahami perbedaan keduanya sangat krusial terkait strategi pemasaran dan apa yang ingin dituju dari melakukan salah satu di antaranya.
Klik di sini untuk bekerjasama dengan influencer Terbaik di Asia Tenggara
Bagus atau tidaknya kualitas pesan juga bergantung pada siapa yang menyampaikannya. Jika brand memilih influencer yang tidak dapat dipercaya, maka bisa membahayakan integritas brand terkait, dan mengancam kesuksesan kampanye yang dijalankan. Agar hal itu tidak terjadi, seorang pemasar harus memilih influencer yang mencerminkan "nyawa" dari brand terkait.
Maka itu, penting untuk para pemasar mencari tahu, campaign apa saja yang pernah dilakukan oleh influencer yang diajak bekerja sama, dan memastikan kalau mereka punya rekam jejak yang baik saat bekerja sama dengan brand.
Kenali siapa mereka, apa cerita yang mereka sampaikan, bagaimana biasanya cara mereka bercerita, agar Anda bisa menentukan apakah influencer itu cocok, dan bisa membantu membangun kepercayaan followers-nya terkait brand Anda.
Di GetCraft kami merekomendasikan untuk terlebih dahulu mengidentifikasi semua kategori media dan influencer yang sesuai brand terkait. Seperti ditampilkan pada diagram kategori brand di bawah ini,
Identifikasi karakteristik influencer dan media yang cocok dengan brand Anda, dan jangan hanya memilih dengan acuan popularitas atau jumlah followers saja.
Kesimpulannya, agar brand Anda diperbincangkan sasaran audiens melalui kegiatan influencer marketing, ajak influencer untuk menceritakan konten yang menarik dan relevan dengan followers mereka, agar juga memicu engagement yang bagus.
Untuk itu, perlakukan influencer sebagai individu kreatif dan biarkan mereka bercerita dengan cara khas dan sesuai kepribadiannya. Hal itu juga bisa memberikan warna baru pada kegiatan storytelling brand Anda.
Baca Juga: 3 Influencer Marketing Campaign yang Sukses