Sign Up to MarketingCraft Newsletter for Free!

Thank you! Your submission has been received!
Oops! Something went wrong while submitting the form.

Bagaimana Cara Membuat Report Kampanye Pemasaran?

By
Dimas Gityandraputra
 •
September 22, 2020

Salah satu hal yang penting di akhir perjalanan kampanye marketing adalah membuat laporan atau report dari campaign yang dijalankan. Walau mungkin sebagian ada yang kurang tertarik dalam mengerjakan report karena lebih banyak berkutat dengan data dan angka, namun report memiliki fungsi yang signifikan bagi brand.

Lewat sebuah report, brand memiliki hanya satu file namun berisikan informasi lengkap seputar kampanye marketing yang dijalankan. Dengan report tersebut pula brand dapat dengan mudah mengidentifikasi performa campaign, apakah berhasil mencapai tujuan atau tidak, juga mengetahui improvement yang perlu dilakukan pada kampanye pemasaran selanjutnya.

Baca Juga: Memahami Apa itu Content Marketing

Setelah memiliki report, brand dapat membagikannya kepada tim-tim internal atau klien sehingga mereka juga menjadi tahu kesuksesan kampanye yang dijalankan dan juga peluang kesuksesan brand dalam menjalankan kampanye marketing berikutnya.

Lalu bagaimana cara membuat report kampanye pemasaran?

Cara membuat

Ada 3 hal yang penting diperhatikan dalam membuat sebuah report yaitu:

  • Menggunakan format yang sederhana supaya tidak membingungkan bagi orang lain yang membacanya dan mereka bisa langsung mendapat poin penting yang ingin disampaikan.
  • Ditambahkan dengan konten visual agar semakin menarik. Aspek visual membuat report menjadi lebih mudah dibaca oleh orang lain, semisal mengubah data-data ke dalam bentuk grafik.
  • Memadukan data dan informasi secara tepat.

Apa yang perlu dimasukkan dalam report?

Di dalam sebuah report setidaknya ada 3 hal yang perlu untuk kita tampilkan yaitu:

Campaign objective

Sebuah report yang baik biasanya dimulai dengan recap. Kita bisa menuturkan objektif dari menjalankan kampanye tersebut dan juga metriks kesuksesan yang diukur. Sebelum memulai sebuah kampanye marketing, biasanya, brand dihadapkan pada pertanyaan, “Apa tujuan menjalankan kampanye ini?” Dan di dalam report itu nantinya perlu pula dijabarkan mengenai hal-hal yang dilakukan dalam mencapai objektif tersebut dan bagaimana tingkat kesuksesannya.

Hal yang penting diingat bahwa, report yang kita buat ini akan dibagikan dan dibaca oleh tim internal, klien atau siapapun yang memiliki kepentingan terhadap report terkait. Maka pastikan kita menjabarkan informasi secara detail karena para pembacanya mungkin tidak terlalu familiar dengan campaign yang kita jalankan tersebut. Bagian terpenting yang perlu kita utarakan pada bagian ini adalah tujuan utama menjalankan kampanye dan bagaimana cara kita mengukur kesuksesannya.

Performa channel dan contoh konten

Di dalam report yang kita buat, setelah mengenalkan kampanye yang kita jalankan, saatnya memberikan informasi spesifik seputar hasil campaign tersebut. Dalam pembuatannya kita perlu memperhatikan dan mendalami berbagai tools analisis untuk mengukur performa kampanye dan menyusun data tersebut sesuai kebutuhan.

Setelah itu, yang kita lakukan adalah menyusun dan mengumpulkan data sesuai dengan objektif kampanye. Namun biasanya data yang ditelusuri adalah persentasi views audiens, persentase engagement dan juga cost per view. Tetapi metriks ini dapat berubah sewaktu-waktu sesuai dengan kebutuhan dan tujuan.

Jangan lupa juga untuk menjadikan data-data tersebut ke dalam bentuk visual seperti grafik. Dengan begitu para pembaca akan lebih mudah untuk memahami report yang kita buat dan sampaikan. Selain itu, perlihatkan juga konten-konten yang telah dibuat berikut hasilnya.

Report yang kita sampaikan ini akan dibagikan kepada para stakeholder, dan tentunya kita ingin memperlihatkan hasil yang terbaik. Karena itu, jika ada komentar yang baik dari audiens, seperti mereka ingin membeli produk atau menggunakan jasa yang ditawarkan, kita perlu memasukannya ke dalam report tersebut.

Observasi

Biasanya sebuah report berakhir pada bagian performa channel saja. Padahal kita dapat melanjutkannya dan membuat observasi berdasarkan performa tersebut. Dan hal ini membuat report tadi menjadi lebih lengkap dan terpercaya.

Pada bagian observasi ini kita dapat memasukkan hasil pantuan kita mengenai bagian kampanye atau konten mana yang dapat bekerja secara baik, atau bagian mana yang kinerjanya tidak maksimal. Setelah itu, berikan penjelasan mengapa hal itu dapat terjadi. Menjabarkan observasi ini tentunya akan memudahkan kita ketika ingin melakukan kampanye marketing ke depannya. Kita dapat menjadi tahu apa-apa yang perlu dilakukan atau dihindari.

Dan jika berdasarkan observasi ternyata hasil kampanye tersebut tidak sesuai harapan atau tidak mencapai objektif yang ditentukan, kita juga perlu memaparkannya. Hal ini akan berguna sebagai masukan untuk kampanye berikutnya. Kita sudah memiliki data lengkap dan juga ssudah mengenal audiens, sehingga akan membantu kita untuk lebih maksimal pada kampanye pemasaran berikutnya.

Baca Juga: 6 Content Marketing Tools yang Patut Dicoba

Membuat report kampanye marketing tentu memberikan keuntungan bagi brand. Karena brand menjadi tahu bagian-bagian penting kampanye yang perlu dipertahankan dan juga bagian mana yang sebaiknya diperbaiki. Dengan begitu, brand mempunyai gambaran jelas mengenai apa yang perlu dilakukan supaya bisa mencapai objektif secara efektif dan efisien.


Feature Image by Bernd Klutsch on Unsplash

You must be a premium member to view the full content

Sorry, but the rest of this article is for our Premium Members only. To gain access to this content and many more benefits, subscribe below!

Asupan Marketing Mingguan

Gratis

Artikel-artikel marketing terpercaya

-
-
-
Dapatkan gratis

Langganan Premium

US$ 10 / bulan

8+ tiket webinar marketing gratis setiap bulan
Semua siaran ulang tutorial, diskusi & wawancara
Panduan & riset terdepan di industri
Penawaran eksklusif dari brand & Event VIP
Artikel-artikel marketing terpercaya

Related articles