Konten di era digital bukan sekadar hal yang dikonsumsi, ditonton atau dibaca; tapi juga alat transaksi komunikasi dua arah yang bisa mempengaruhi pendapat, sikap atau aksi seseorang terhadap sesuatu. Kini, pengguna internet aktif berinteraksi dengan konten dengan tujuannya masing-masing, ada yang ingin mempelajari sesuatu, atau sekadar mencari hiburan, dan lain sebagainya.
Maka itu, tak heran jika banyak brand mulai melirik konten sebagai sarana yang layak dilirik untuk terhubung dan mendekatkan diri dengan sasaran konsumennya. Terkait hal itu, pendekatan content marketing diyakini bisa membantu brand mencapai objektif komunikasi melalui konten yang bermakna untuk audiensnya.
Apapun tujuan brand, entah itu membangun awareness, kredibilitas brand, ataupun menarik aksi tertentu (seperti mendaftarkan diri atau membeli produk), storytelling yang tepat pada kegiatan content marketing berpotensi mempengaruhi perilaku sasaran konsumen, demikian ungkapan Anthony Reza, Co-Founder dan CEO, GetCraft Indonesia.
Baca Juga: Memahami Apa itu Content Marketing
Berikut wawancara Academy dengan Reza (panggilan akrabnya) tentang minat dan pengalamannya terhadap content marketing, hingga keuntungan pendekatan ini dalam kegiatan pemasaran.
Sejak masih kuliah, saya aktif di salah satu international youth organization, AIESEC (Association Internationale des Étudiants en Sciences Économiques et Commerciales). Lewat kegiatan itu, kami menggunakan success stories yang menginspirasi dari para anggota terdaftar untuk menarik orang-orang agar mau bergabung dan berpartisipasi pada kegiatan yang kami lakukan; dari situ saya melihat, jika cerita diungkapkan dengan benar, hasilnya bisa mempengaruhi atau membuat orang melakukan aksi nyata.
Setelah itu, saya terus bersinggungan dengan content marketing dari pekerjaan di bidang periklanan, di mana saya terlibat membantu strategi digital marketing dari berbagai brand. Buat saya, hal ini merupakan pengalaman menyenangkan sekaligus menantang, karena tidak mudah membangun cerita dan interaksi di antara brand dengan audiensnya, melalui konten yang menarik dan bernilai untuk sasaran audiens.
Cerita seputar brand sendiri bukan hanya soal produk atau layanannya, tapi lebih jauh lagi adalah ide atau tema besar yang bertumpu pada tujuan atau misi brand yang lebih besar lagi dampak sosialnya.
Karena, saya percaya kalau brand bisa melakukan lebih dari sekadar menjual produk. Brand juga punya kekuatan mengubah hidup seseorang lewat cerita yang inspiratif dan mengedukasi audiens atau pelanggan. Dengan demikian, brand melekat di benak dan pikiran pelanggan, dan berpotensi menghasilkan loyalitas terhadap brand terkait.
Dari pengalaman bekerja di agensi periklanan, salah satu campaign yang menurut saya menghasilkan sukses besar adalah saat mengelola social media marketing Pond's. Saat itu, kami meningkatkan performance kegiatan media sosial mereka secara signifikan; followers dari 200 ribu menjadi lebih dari dua juta dalam kurun waktu satu tahun, dengan tingkat engagement paling tinggi di antara brand Unilever lainnya.
Melihat aktifnya interaksi dan engagement dengan audiens dari berbagai tips skin care, dan berbagai konten lain yang kami kelola, merupakan hal yang luar biasa.
Apa yang kami lakukan waktu itu berdasarkan observasi tentang apa yang ada di dalam pikiran para remaja, apa yang mereka pedulikan, musik yang mereka suka, apa yang menarik perhatian mereka, sampai bagaimana kami bisa membantu mereka berkembang terkait sekolah ataupun pekerjaan.
Dan ketika brand semakin relevan dengan kepentingan audiensnya, lebih besar kemungkinan mereka mendengar dan berinteraksi dengan brand tersebut.
Mobile first. Saat ini sebagian besar orang Indonesia mengakses internet melalui smartphone mereka. Karena itu, kita perlu memastikan segala aset digital dan konten yang kita buat, mudah diakses melalui perangkat mobile.
Short attention span. Memberikan konten kepada masyarakat melalui mobile devices, membuat mereka hanya dapat mengakses konten melalui layar kecil. Selain itu, banyak pula aktivitas lain yang dilakukan audiens ketika mengakses smartphone mereka dalam satu waktu; seperti, chatting, notifikasi, email, dan lainnya. Maka, kita harus membuat konten yang menarik dan memberikan premis jelas sejak awal konten itu dilihat sasaran audiens, sehingga membuat audiens mau untuk melanjutkannya sampai akhir.
Marketers need to create content in a lot of channels. Hal ini merupakan hal yang sulit dilakukan, karena untuk mencapai kesuksesannya, brand perlu mencari dan mengelola banyak saluran konten dan kreator terkait.
Untuk tantangan pertama cukup jelas, pastikan kalau aset brand (situs, video, dll) dan konten kita dapat menjawab tantangan di atas (mobile first); dan ini merupakan hal penting.
Pada tantangan kedua, pastikan kalau konten yang kita buat menjawab “why care, why share”; dan juga memahami karakteristik platform/channel tempat kita menayangkan konten.
Pastikan juga konten tersebut dapat menjawab do’s and don’ts seperti, 3-5 detik awal pada konten video (misalnya) harus atraktif dan memberikan premis yang tepat, sehingga audiens akan bertahan pada konten tersebut,
Tantangan yang ketiga, agak sedikit tricky. Sebagai marketers kita harus membuat konten di channel tempat audiens paling sering mencari tahu tentang brand; juga membuat konten sesuai funnel pemasaran dan mencocokkannya dengan tahap pembelian pelanggan.
Ini artinya, kita perlu membuat beragam tipe dan format konten, dan bekerja sama dengan banyak kreator konten. Untuk itu, idealnya, brand akan bekerja dengan pihak ketiga yang akan membantu mereka mencari kreator yang dibutuhkan.
Baca Juga: Anthony Reza: Tips Content Marketing untuk Startup, Tentukan Stategi & Perkuat Narasi
Dari pengalaman yang dituturkan Reza di atas, dapat dikatakan bahwa content marketing merupakan kegiatan yang penting dijalankan brand untuk memperkuat relasi dan interaksi dengan sasaran konsumen.
Nah, ingin tahu lebih dalam lagi tentang bagaimana Reza membangun strategi content marketing, teknis pengelolaannya, sampai cara mengukur kesuksesannya, ikuti Content Marketing Masterclass yang dibawakan oleh Anthony Reza, pada Kamis 25 Juli 2019 nanti.
Untuk RSVP dan info lebih lanjut mengenai Content Marketing Masterclass ini, klik link di bawah ini:
https://www.loket.com/event/content-marketing-masterclass_fb9D