Sign Up to MarketingCraft Newsletter for Free!

Thank you! Your submission has been received!
Oops! Something went wrong while submitting the form.

Anggi Sonsen: Pentingnya Tren Bagi Konten Iklan di 2020

By
Dimas Gityandraputra
 •
May 19, 2020

Setiap harinya kita selalu terpapar oleh iklan. Kala menyaksikan televisi di sela acara yang kita sukai pun selalu terselip konten iklan. Begitu pula ketika menyaksikan video di YouTube, paparan iklan pada sebagian momen kadang mengganggu kita ketika sedang asyik menonton video.

Walau memang sebagian iklan kadang terasa mengganggu, ada pula beberapa konten iklan yang mengundang decak kagum. Dan asalkan dibuat dengan kreativitas yang baik, tentunya iklan dapat menjadi modal penting untuk bisa menarik perhatian masyarakat bahkan sampai mengajak mereka mau membeli produk atau jasa yang ditawarkan brand. Apalagi menurut Bahari Ck, Creative Director Gojek ketika ditemui di acara Jakarta Marketers Meetup bulan Januari lalu, sempat mengutarakan bahwa, "Mengapa orang menggunakan ad blocker? Mereka bukan tidak mau melihat iklan, tetapi mereka menghindari konten yang buruk."

Baca Juga: Memahami Apa itu Content Marketing

Kalau menelisik pernyataan Bahari di atas, dapat dikatakan kalau ketika iklan dapat dibuat secara kreatif, unik dan menarik, maka tetap dapat menarik perhatian masyarakat.

Nah, supaya brand bisa membuat iklan yang dapat menarik perhatian audiens, Academy sempat mewawancarai Anggi Sony Senjaya selaku Co-Founder dan Managing Director dari Rekreasi Creative Playground yang memaparkan insight seputar tren advertising dan dunia kreatif periklanan di tahun 2019 serta 2020 ini.

Memahami Apa itu Content Marketing

Anggi Sony Senjaya, Co-Founder dan Managing Director, Rekreasi Creative Playground

Seperti apa tren konten advertising pada tahun 2019?

Tahun 2019, kita melihat banyak brand yang menempatkan platform TV, digital dan video sebagai pilihan utama. Hal ini berkaitan dengan “visual” dari masyarakat kita (Indonesia). Berbagai hal, termasuk iklan lebih mudah dikonsumsi melalui audio-visual.

Selain itu, brand juga lebih banyak melakukan pendekatan-pendekatan personal kepada audiens/customer melalui direct advertising dan personalisasi data yang dimiliki audiens.

Bentuk kreativitas seperti apa yang berkembang di tahun 2019?

Pendekatan kreatif yang paling efektif di 2019 didominasi oleh pendekatan komedi dan aspiratif. Audiens senang untuk melihat konten yang memberikan hiburan yang relatable dan memperlihatkan brand sebagai “sosok” yang bisa dikenali melalui story atapun karakter dalam iklan tersebut.

Salah satu contoh iklan (yang berhasil) adalah Chaindrite Termite karena berhasil membawakan product value dengan unik. (Mereka) dapat mempersonifikasikan serangga dan kegunaan produk dengan tampilan  yang ciamik.

Apa contoh konten iklan yang paling menarik pada tahun 2019? Dan kira-kira apakah konten-konten seperti ini masih akan bersinar di tahun 2020?

Secara global, ada beberapa iklan yang menarik dan mengundang perhatian. Dan hal ini muncul dari kebaruan pendekatan yang sebelumnya tidak dimiliki oleh brand tersebut, ataupun pendekatan kreatif yang unik sehingga menjadi faktor pembeda.

Iklan IKEA ‘Silent the Critics’ menjadi menarik sebab memasukkan elemen interaksi dengan benda mati melalui gimmick audio yang memikat. Lalu, seperti apa yang saya ungkapkan di atas, Chaindrite Termite juga berhasil membawakan product value dengan unik, karena mempersonifikasikan serangga dan kegunaan produk serta ditampilkan dengan ciamik.

Contoh iklan selanjutnya adalah Apple yang berhasil memasukkan produk dan momen dengan baik. Konten yang disajikan menampilkan dua orang cucu yang mengajarkan kakeknya menggunakan gadget, iklan tersebut dikemas dengan hangat dan menyenangkan. Burger King yang terkenal dengan keisengannya menyerang McD, memasukkan konteks film Joker dan menunjukkan ‘clown’ yang menjadi maskot McD, menyeramkan dan menyebalkan.

Menurut Anda, apa contoh konten iklan yang paling menarik di Indonesia pada tahun 2019? Dan kira-kira apakah konten-konten seperti ini masih akan bersinar di 2020?

Di Indonesia sendiri, pendekatan baru banyak bermunculan di 2019. Gojek, Head & Shoulders, dan Ovo menarik perhatian saya dengan iklan mereka yaitu Go-Pay dengan Pevita Pearce, Head & Shoulders dengan Joe Taslim dan Ovomatis dengan Rio Dewanto. Yang menarik adalah penggunaan sosok artis yang ‘blend’ dengan brand dan kemunculan si artis mendukung story dan konsep yang ada dalam iklan tersebut, tidak serta merta mengandalkan artis tersebut untuk menopang awareness brand tersebut. Hal yang sama kami (Rekreasi) aplikasikan ketika bekerja sama dengan Raffi & Gigi saat membuat iklan tiket.com.

Untuk di tahun 2020, tren dan pendekatan baru akan terus bermunculan. Pendekatan seperti ini meskipun saya rasa akan masih memberikan impact, tapi belum tentu 100% efektif.

Menurut Anda mengapa konten-konten iklan tersebut dapat menarik perhatian? Aspek apa yang membuat masyarakat tertarik?

Karena adanya kedekatan. Audiens senang melihat hal yang mengundang perhatian. Baik itu secara visual misal dengan menampilkan sesuatu yang unik, tokoh ada yang menarik, atau dari segi penyampaian ada yang membuat mereka bertahan untuk menonton. Pemicunya bisa apa saja, baik itu humor atau emosional. Yang terpenting adalah memaksimalkan efek dari kedua pemicu tersebut, kalau humor bikin yang lucu dan heboh sekalian, kalau emosional bikin yang sedih dan ambyar sekalian.

Apa konten iklan paling menarik yang Anda buat pada tahun 2019 lalu?

Kami dari Rekreasi merasa senang dengan salah satunya ‘Malu Tanggal Merah’ tiket.com. Di iklan ini kami berhasil eksplor lebih jauh dengan kombinasi konsep visual yang unik dan digabungkan dengan twisting jingle yang sudah cukup dikenal orang.

Selain itu series iklan Pilpres yang kami buat cukup banyak menarik perhatian karena bermain di luar pakem iklan politik.

Seperti apa prosesnya dan bagaimana hasilnya?

Prosesnya simpel saja, kami mencoba lebih aware kepada hal-hal kecil di sekitar kami yang pada akhirnya bisa menjadi sebuah ide. Kemudian menggunakan skill jualan kepada klien supaya mau membeli ide tersebut. Ketika klien suka dan kami pun suka akhirnya proses selanjutnya akan sangat menyenangkan.

Begitupun ketika melihat hasil iklannya baik dari eksekusi, awareness, vitality dan sales, sangat memuaskan semua pihak.

Menurut Anda, seperti apa prediksi tren advertising di tahun 2020? Dan bagaimana bentuk kreativitas yang akan berkembang?

Di tahun 2020 mungkin kita akan melihat semakin banyak direct advertising karena konsumen benar-benar melihat kegunaan brand secara subjektif. Platform yang digunakan makin beragam, meski TV akan tetap masif penggunaannya. Brand pun semakin sering menggunakan pendekatan ‘seasonal’ dan melihat tren apa yang sedang berkembang dan menampilkan diri ke masyarakat dengan cara seramah dan se-friendly mungkin lewat campaign yang mereka lakukan

Tren kreatif yang berkembang mungkin lebih ke segi konsep pendekatan visual dan nilai baru apa yang dibawakan. Maraknya penggunaan TikTok sebagai media iklan juga sepertinya perlu dipertimbangkan meskipun sepertinya sifatnya seasonal trend.

Baca Juga: Pentingnya Kreativitas dalam Menyajikan Iklan untuk Audiens

You must be a premium member to view the full content

Sorry, but the rest of this article is for our Premium Members only. To gain access to this content and many more benefits, subscribe below!

Asupan Marketing Mingguan

Gratis

Artikel-artikel marketing terpercaya

-
-
-
Dapatkan gratis

Langganan Premium

US$ 10 / bulan

8+ tiket webinar marketing gratis setiap bulan
Semua siaran ulang tutorial, diskusi & wawancara
Panduan & riset terdepan di industri
Penawaran eksklusif dari brand & Event VIP
Artikel-artikel marketing terpercaya
Tags:
No items found.

Related articles