Sign Up to MarketingCraft Newsletter for Free!

Thank you! Your submission has been received!
Oops! Something went wrong while submitting the form.

Tips Mengolah Konten Lama untuk Kegiatan Repurpose yang Efektif

By
Dimas Gityandraputra
 •
May 18, 2020

Konten itu ibarat mesin penyedot massa yang ampuh bagi seorang marketers. Bagaimana tidak, melalui sebuah konten, seseorang dapat menghabiskan waktu berlama-lama untuk menyaksikan sebuah video yang digemarinya atau membaca artikel mengenai informasi yang ingin mereka dapat manfaatnya. Ditambah ketika masyarakat ingin mendapatkan hiburan, edukasi, atau inspirasi, maka mereka akan mencari konten yang dapat memenuhi kebutuhan mereka ini.

Sebuah konten memang memiliki kekuatan untuk bisa mencuri perhatian masyarakat. Apalagi ketika konten tersebut memang sudah sesuai dengan minat mereka, maka mereka tidak akan segan untuk membagikannya dan membuat jangkauan konten tersebut semakin luas.

Bagi konten yang baru saja ditayangkan, tentu perjalanan untuk bisa menarik minat audiens akan cenderung menjadi lebih mudah karena konten tersebut masih fresh, belum lagi karena baru saja disebarkan lewat media sosial. Namun bagaimana nasib dari konten yang dipublikasikan beberapa waktu sebelumnya? Sebenarnya konten yang sudah lama ditayangkan juga bisa kembali memiliki performa yang maksimal, misalnya dengan cara melakukan repurpose, sehingga seolah-olah brand menyajikan sesuatu yang baru. Dan dengan format yang baru tersebut pada akhirnya membuat konten tadi tidak menjadi tenggelam tapi justru menjadi satu perangkat penarik minat baru yang efektif bagi brand.

Baca Juga: Memahami Apa itu Content Marketing

Menurut sprout social, berikut beberapa tips melakukan repurpose terhadap konten yang sudah lama.

Menggunakan testimonial dan data-data internal untuk membuat case study

Kita bisa membuat sebuah case study dengan memaparkan berbagai statistik yang membuktikan mengapa produk yang kita suguhkan tersebut lebih unggul dari produk lainnya. Dan setelah menyampaikan beragam data tersebut, kita juga bisa menambahkan testimoni dari para pelanggan sehingga dapat meyakinkan audiens terhadap produk yang ingin mereka konsumsi.

Umumnya, sebuah case study dapat memberikan kesempatan kepada brand/klien untuk membentuk perspektif mereka terhadap brand yang kita kelola. Dari perspektif ini, informasi yang didapat bisa membuat kita mengerucutkan produk atau jasa yang kita tawarkan agar lebih sesuai dengan kebutuhan audiens.

Membuat satu artikel yang berisi gabungan konten-konten terbaik

Selayaknya membuat sebuah album musik, para fans tentu akan senang ketika disuguhkan album “The Best” yang berisi kompilasi karya terbaik dari musisi yang mereka sukai. Dengan begitu mereka bisa kembali menikmati berbagai karya terbaik tersebut tanpa harus bersusah payah berganti-ganti album. Bukan hanya itu, bagi seseorang yang ingin mulai mengenal seperti apa musik yang dibuat oleh seorang musisi, maka album "the best" juga bisa memudahkan audiens jika ingin teredukasi dari sebuah konten.

Dan hal ini juga berlaku dalam kegiatan content marketing. Kita bisa menyajikan beragam konten terbaik seperti, yang paling banyak menjangkau audiens, dan dikompilasi ke dalam sebuah artikel. Dan dari situ tentunya akan memudahkan seseorang untuk bisa menemukan konten-konten yang sudah lama tetapi juga bermanfaat bagi mereka. Dan ini memberikan konten tersebut sebuah nyawa baru agar kembali memikat para audiens.

Menyajikan kembali konten yang sudah lama dalam bentuk infografis

Salah satu cara yang efektif dalam melakukan repurpose adalah dengan membuat sebuah infografis dari konten yang pernah kita tayangkan sebelumnya. Menurut studi dari Search Engine Journal, sebuah infografis 30 kali lebih disenangi oleh para pembaca dibanding artikel berbentuk teks. Tidak hanya itu, kalau infografis ini menarik dan bermanfaat bagi para pembaca, maka mereka cenderung menyebarkannya melalui beragam platform pribadi yang mereka kelola. Dan ini memberikan keuntungan bagi para pemasar untuk menjangkau target pasar yang lebih luas lagi.

Memotong konten video menjadi video pendek atau GIF

Ketika sebuah konten video tidak lagi mendapatkan perhatian dari masyarakat atau malah tidak bisa mencapai performa yang diharapkan, maka salah satu hal yang dapat kita lakukan adalah dengan memotongnya dan menyajikannya dalam sebuah video pendek atau GIF yang berisi poin-poin penting dari video yang dipaparkan.

Cara kerja video ini sama saja dengan teaser atau trailer sebuah film, di mana berfungsi untuk menarik audiens agar mau menonton versi lengkap dari video yang disajikan. Dengan begitu, video tadi menjadi bisa memberikan manfaat kepada para audiens, mengingatkan masyarakat mengenai konten yang pernah kita buat, dan juga mendorong audiens untuk mau menyaksikan versi lengkap dari video yang kita sajikan.

→ Klik disini untuk bekerjasama dengan editor video di Indonesia

Mengubah konten video menjadi artikel dan sebaliknya

Kita bisa menyajikan transkrip dari video yang telah dibuat atau menambahkan beragam detail yang mungkin tidak cukup ditampilkan di dalam sebuah video, dan hal ini membuat konten tadi lebih lengkap dan segar ketika disajikan.

Atau sebaliknya, ketika sebuah artikel dirasa memiliki potensi untuk menjangkau audiens yang lebih luas lagi, namun di satu sisi juga bingung untuk disajikan seperti apa, maka dengan mengubah format konten menjadi video menjadi salah satu cara agar sebuah konten tidak lagi menjadi hiasan untuk arsip saja tetapi juga bisa menarik minat dari para audiens. Ditambah saat ini mayoritas masyarakat akan lebih senang untuk menyaksikan konten dalam bentuk video.

Merangkum artikel di dalam blog menjadi sebuah ebook atau whitepaper

Sama seperti di atas, di mana merangkum berbagai artikel ke dalam sebuah kompilasi tentu bisa menarik minat dari para audiens baik itu yang sudah subscribe ataupun pembaca baru. Tetapi dengan menyajikan ebook atau whitepaper, kita juga menjangkau target audiens yang lebih senang untuk men-download konten yang ingin mereka baca, dibandingkan harus menyaksikannya di dalam situs yang dikelola brand.

Baca Juga: Cara Mengomunikasikan Pesan Brand secara Efektif

Memang banyak cara bagi para pemasar untuk bisa melakukan repurpose konten yang sudah lama mereka tayangkan menjadi sebuah konten baru yang bisa menarik minat para audiens. Dan salah satu cara agar konten repurpose tadi memiliki kualitas terbaik adalah dengan bekerja sama dengan para konten kreator profesional di bidangnya masing-masing.

Dan bagi brand yang ingin melakukan repurpose dan ingin lebih cepat terhubung dengan para penulis konten ini, silahkan saja langsung klik tombol yang ada di bawah ini.

 

TEMUKAN CONTENT WRITER PROFESIONAL DI SINI!

You must be a premium member to view the full content

Sorry, but the rest of this article is for our Premium Members only. To gain access to this content and many more benefits, subscribe below!

Asupan Marketing Mingguan

Gratis

Artikel-artikel marketing terpercaya

-
-
-
Dapatkan gratis

Langganan Premium

US$ 10 / bulan

8+ tiket webinar marketing gratis setiap bulan
Semua siaran ulang tutorial, diskusi & wawancara
Panduan & riset terdepan di industri
Penawaran eksklusif dari brand & Event VIP
Artikel-artikel marketing terpercaya

Related articles