Era di mana brand saling bersaing di ekosistem online seperti sekarang ini, membuat banyak marketers menemukan berbagai tantangan guna bisa lebih menonjol dibanding brand lainnya. Salah satu tantangan yang saat ini terlihat jelas adalah, semakin banyaknya pilihan dari para pemasar untuk mendistribusikan konten mereka. “Beberapa tahun yang lalu untuk menjalankan marketing cukup mudah karena hanya memanfaatkan tiga media; televisi, radio, dan koran (media cetak). Saat ini lebih complicated dengan media yang lebih banyak,” ujar Wasim Ahmed, VP Business Development GetCraft.
Pernyataan di atas memang tidak salah, karena dengan semakin berkembangnya internet, para marketers saat ini menghadapi pilihan media yang jauh lebih beragam. Misalnya saja, platform media sosial yang semakin banyak, seperti, Facebook, YouTube, Twitter, Instagram dan lain-lain. Tidak berhenti sampai di situ, para marketers kini juga harus jeli memanfaatkan media lain seperti email, mesin pencarian Google, blog dan lain sebagainya, agar awareness terhadap brand mereka dapat terus tumbuh di antara para audiens.
→Klik disini untuk bekerjasama dengan influencer terbaik di Indonesia
Bukan hanya dari media distribusinya saja, tantangan lain yang dihadapi brand ketika bekerja sama dengan agensi pun terbilang cukup rumit. Mungkin kalau dulu, cara bekerja sama dengan agensi terbilang cukup simpel, yakni seperti gambar di bawah ini:
Dan kini menjadi seperti ini:
Hal ini menyebabkan timbulnya pertanyaan, bagaimana caranya agar marketing yang dijalankan dapat lebih efisien? Dan untuk menjawabnya, dalam acara Future Commerce pada tanggal 30 Januari 2019, GetCraft mengadakan acara Jakarta Content Marketing Meetup (JCMM) bertema “How To Make Your Marketing More Efficient” di Maluku Room, Hotel Shangri-La, Jakarta.
Sebagai pembicara, Bahari Chandra, VP Creative GO-JEK Indonesia, Muhammad Fikri, Head of Community Management and Partnership BUKALAPAK, Wasim Ahmed, VP Business Development GetCraft, dan dimoderatori oleh Anthony Reza, CEO GetCraft Indonesia.
Baca Juga: Memahami Apa itu Content Marketing
Menurut para pembicara tersebut, salah satu kunci agar marketing dapat berjalan lebih efisien adalah dengan melakukan kolaborasi dengan berbagai pihak.
Ketika inign membuat sebuah campaign marketing yang efektif, tentu para marketers perlu untuk berkolaborasi dengan berbagai pihak, baik itu ketika menentukan strategi yang tepat ataupun dari segi produksi agar sesuai harapan.
Memang banyak pihak yang sebenarnya bisa kita ajak bekerja sama. Namun sebelum menentukan vendor yang paling tepat, menurut Bahari, ada tiga hal penting yang perlu dipertimbangkan oleh para marketers.
Ketika ketiga hal di atas sudah dapat dipastikan, tentunya akan mempermudah brand dalam menentukan siapa saja yang dapat mereka ajak kolaborasi. Apakah itu dengan meng-hire agensi, membentuk tim in-house sendiri, mengunjungi marketplace ataukah bekerja sama dengan berbagai komunitas?
Bekerja sama dengan komunitas kerap memberikan hasil yang positif bagi sebuah brand, dan hal ini pula yang ikut dirasakan oleh brand besar seperti Bukalapak. Buktinya, kolaborasi antara Bukalapak dengan para komunitasnya terus membuat user mereka meningkat, dan hingga kini jumlah user dari Bukalapak ini telah mencapai 50 juta pengguna.
Menurut Muhammad Fikri, ada beragam aktivitas menarik yang bisa dilakukan oleh brand bersama komunitas, baik itu secara online maupun offline, antara lain:
Online:
Offline:
“Memfasilitasi para penjual itu penting untuk merangkul dan menguatkan hubungan dengan mereka,” ujar Muhammad Fikri. Dan dengan hubungan yang lebih baik pada akhirnya bisa membuat apa yang dilakukan brand bisa lebih mencapai objektif yang memang ditargetkan.
Baca Juga: DISRUPTO 2018: Menghadapi Perkembangan Teknologi dengan Kolaborasi
Melakukan berbagai kolaborasi dengan berbagai pihak ini memag terbukti dapat memberikan nilai yang positif bagi para brand. Misalnya saja pekerjaan menjadi lebih cepat selesai, jangkauan campaign menjadi lebih luas, dana yang yang dikeluarkan lebih efektif dan yang terpenting adalah, marketing yang dijalankan pun pada akhirnya akan menjadi lebih efisien.