Sign Up to MarketingCraft Newsletter for Free!

Thank you! Your submission has been received!
Oops! Something went wrong while submitting the form.

NAH Project: "Konten Influencer Marketing Harus Punya Value, Bukan Sekadar Gimmick"

By
Dimas Gityandraputra
 •
May 19, 2020

Bisa dibilang fashion item yang paling digemari dan banyak dicari oleh masyarakat Indonesia adalah sepatu. Dan ini pula yang menyebabkan banyak anak muda di Indonesia yang bermimpi untuk bisa memiliki sebuah brand sepatu sendiri.

Bukan hanya itu, banyaknya produsen sepatu berkualitas di Indonesia juga menjadi alasan yang memicu munculnya brand-brand sepatu lokal yang memiliki kelas tidak kalah dengan brand sepatu keluaran luar negeri.

Salah satu brand sepatu asli Indonesia yang namanya sudah cukup dikenal, dan terbukti produk yang mereka tawarkan sudah dipakai oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo adalah NAH Project.

Tak hanya kualitas produk yang kerap menuai pujian dari masyarakat Indonesia, strategi marketing yang mereka jalankan pun terbilang cukup efektif, dan beragam konten yang mereka siarkan kerap mendapatkan engagement yang baik dari masyarakat. Dan strategi marketing yang efektif mereka jalankan untuk mendapatkan awareness masyarakat adalah Influencer Marketing.

Baca Juga: Memahami Influencer Marketing

Untuk lebih memahami perihal strategi Influencer Marketing yang mereka jalankan, mulai dari riset yang mereka lakukan sampai tips dalam mengolah konten untuk strategi Influencer Marketing ini, Academy sempat berbincang dengan Ifa Hanifah, Managing Director NAH Project.

Bagaimana awal mula NAH Project ini terbentuk? Apa alasannya saat membuat NAH Project ini?

NAH Project terbentuk karena melihat adanya peluang pada industri sneakers dengan melihat naiknya tren sneakers di Indonesia. Terlihat semua orang pakai sneakers, baik itu untuk jalan-jalan, kuliah, kerja, dan lain-lain. Selain itu, kita juga melihat kemampuan industri UKM dan pabrik sneakers di Indonesia.

Seperti apa konsep dari NAH Project?

Saat ini, sneakers yang diproduksi NAH Project lebih ke arah daily-wear dengan siluet classic, casual, dan athleisure. Hanya saja, NAH Project tidak ingin membatasi kreativitasnya, jadi akan ada produk-produk yang lebih liar lagi, termasuk produk pelengkap di luar sneakers (apparel dan aksesori).

NAH Project: "Konten Influencer Marketing Harus Punya Value, Bukan Sekadar Gimmick"
Sumber Gambar: Instagram @nah.project

Seperti apa campaign influencer marketing yang pernah dijalankan oleh NAH Project?

NAH Project kebetulan dari awal berdiri sudah mencoba menggunakan strategi Influencer Marketing. Karena bergerak di (industri) sneakers, kita mencoba untuk approach influencer-influencer yang bergerak di industri ini.

Pada saat itu, kita memakai strategi yang melibatkan niche influencer, yang walaupun audiensnya tidak terlalu besar tapi tepat sasaran karena memang segmen audiensnya sesuai.
Setelah itu, kita juga pernah melakukan kolaborasi dengan influencer yang audiensnya lebih lebar lagi, (tujuannya) untuk memperlebar target market juga.

Kalau boleh di-share seperti apa riset yang dilakukan oleh NAH Project sebelum membuat dan mempublikasikan konten influencer marketing?

Riset market sih pasti, siapa market dan niche market kita. Kita juga (riset) audiensnya si influencer yang ingin kita ajak kerja sama. Jadi nanti konsep dan konten yang dipakai untuk marketing yang dijalankan bisa lebih tepat sasaran.

Bagaimana cara NAH Project, menentukan influencer yang paling tepat untuk memasarkan produk?

Sampai saat ini, kita percaya bahwa niche influencer atau influencer segmented, lebih memberikan efek kepada produk yang kita keluarkan. Karena, niche influencer sudah memiliki audiens yang sesuai dengan segmennya masing-masing. Dan di situlah power of KOL lebih efektif.

Objektif apa yang dirasa paling efektif didapatkan dari strategi influencer marketing?

Mungkin kalau dibilang yang paling efektif agak susah jawabnya, karena sampai sekarang kita masih sering trial and error. Paling kalo influencer marketing, objektif kita, buat nge-influence para audiens si influencer ini terhadap brand kita, atau dengan kata lain brand awareness. Dan selain itu, juga untuk engage sama audience juga sih. I think that is the whole point of doing the influencer marketing.

Ketika brand awareness sudah terbangun, akan lebih mudah bagi audiens menuju ke funnel “selling".

Menurut Anda, seperti apa contoh konten influencer marketing yang baik?

Konten yang tepat sasaran! Konten jenis apa pun, kalau itu tepat sasaran akan jadi konten yang bagus. Kamu bikin konten mengenai technical pembuatan sepatu segala macam, tapi di-serve ke orang awam yang butuh sepatu cuma untuk sekadar commute, percuma. They don’t care about how the shoes are made, so, market research.

Dan konten influencer marketing yang baik juga harus memiliki value.

NAH Project: "Konten Influencer Marketing Harus Punya Value, Bukan Sekadar Gimmick"
Sumber Gambar: Instagram @nah.project

Apa tantangan dalam strategi influencer marketing saat ini?

Sulitnya membedakan antara figur yang benar-benar bisa meng-influence orang lain atau sekadar "banyak followers" saja.

Apa kelebihan dan kekurangan dari Influencer Marketing?

Kelebihannya, organic reach, konten yang autentik, dan high engagement.

Sementara untuk kekurangannya adalah, takes quite a lot of trial-errors and researches kalau memang ingin mendapatkan kelebihan di atas.

Menurut Anda, seperti apa tren Influencer Marketing yang akan berkembang di tahun 2019?

I think, brand akan mulai nge-reach ke micro influencer dan niche influencer, because these types of influencers will give you higher engagement.

Menurut Anda, seberapa penting sebuah konten yang dipublikasikan melalui media sosial dalam memasarkan brand Anda?

Penting banget! Dan menurut kita sih, konten yang dipublikasikan harus ada value-nya, bukan sekadar gimmick doang.

Ada tips bagi brand yang ingin membuat campaign influencer marketing?

Find your niche market dan niche influencers. They matter a lot untuk menyuarakan brand kamu.

Seperti apa rencana ke depan dari NAH Project?

Kita lagi ada beberapa upcoming projects yang lagi disusun nih. Intinya project-nya berani dan explorative banget deh. Ditunggu ya!

Baca Juga: Strategi Influencer Marketing yang Diterapkan oleh Perusahaan Startup

Memang strategi influencer marketing yang dijalankan oleh NAH Project ini efektif untuk menarik pehatian audiens mereka. Namun Ifa juga menyatakan bahwa strategi lain yang juga dirasa efektif untuk bisa mencapai objektif mereka adalah content marketing. “Soalnya kita connect ke audiens juga melalui konten, dan tingkat engagement NAH Project juga bisa seperti sekarang karena melalui content marketing yang tepat sasaran,” ungkap Ifa Hanifa.

Kunjungi Marketplace GetCraft untuk Kebutuhan Influencer Marketing Anda!

You must be a premium member to view the full content

Sorry, but the rest of this article is for our Premium Members only. To gain access to this content and many more benefits, subscribe below!

Asupan Marketing Mingguan

Gratis

Artikel-artikel marketing terpercaya

-
-
-
Dapatkan gratis

Langganan Premium

US$ 10 / bulan

8+ tiket webinar marketing gratis setiap bulan
Semua siaran ulang tutorial, diskusi & wawancara
Panduan & riset terdepan di industri
Penawaran eksklusif dari brand & Event VIP
Artikel-artikel marketing terpercaya

Related articles