Hadirnya bulan-bulan spesial seperti Ramadan, turut pula mengubah perilaku konsumsi dari para target audiens. Karena hal tersebut, banyak marketers yang berupaya melakukan berbagai inovasi untuk bisa menemukan kunci sukses dalam menjalankan kampanye marketing di bulan puasa ini agar bisa mencapai berbagai objektif, khususnya mendorong peningkatan angka penjualan.
Ada pula beberapa hal penting yang perlu diketahui oleh brand untuk bisa memenangkan perhatian calon pelanggan di bulan Ramadan ini. Namun dua hal yang penting diperhatikan adalah mengenal perilaku para target audiens dan menjangkau mereka dengan menghadirkan konten yang relevan.
Baca Juga: Memahami Apa itu Content Marketing
Nah, untuk memahami lebih jauh mengenai perilaku konsumen di bulan Ramadan dan relevansi apa saja yang perlu diperhatikan oleh brand dalam membuat konten, berikut beberapa rangkuman materi yang disampaikan para panelis di acara Jakarta Marketing Meetup (JMM) yang diselenggarakan oleh GetCraft bekerja sama dengan Conclave yang bertema “How to Hack Your Sales During Ramadan 2019” dengan pembicara:
Ariani Dwijayanti, Insights Manager Google Indonesia mengungkapkan salah satu pola perilaku penting dari para pelanggan di bulan Ramadan itu, bahwasanya konsumen akan melakukan riset secara online terlebih dahulu sebelum melakukan pembelian offline, dan kata kunci yang paling sering mereka cari di dalam mesin pencarian adalah “promo”.
Terkait perilaku dari para konsumen di atas, brand perlu untuk mengetahui dan menangkap momen yang tepat agar nantinya konten yang dibuat bisa mendapatkan perhatian dari audiens. Dan momen penting yang bisa ditangkap para marketers di bulan Ramadan ini yakni, pada saat gajian di bulan Mei dan hari THR. Di kedua momen penting tersebut, salah satu aktivitas yang mungkin bisa kita jalankan, dengan melihat perilaku pencarian para user, yakni sering mencari kata promo, adalah dengan membuat campaign Payday Promotion.
Setelah mengetahui pola perilaku konsumen, hal lain yang perlu diperhatikan juga adalah mengetahui di mana biasanya para audiens menghabiskan waktu. Dengan mengetahui hal ini, membuat konten yang kita sajikan akan lebih tepat sasaran dan didistribusikan melalui channel yang sesuai, sehingga konten tadi performanya dapat lebih efektif.
Berdasarkan data dari Google Trends yang dikutip oleh Ariani dalam JMM lalu, waktu menonton YouTube masyarakat Indonesia di bulan puasa ini meningkat sampai 40% dan waktu yang paling banyak digunakan untuk menyaksikan tayangan tersebut adalah ketika sahur, siang hari dan setelah berbuka puasa.
Selain mengenal pola perilaku pelanggan, untuk bisa mendapat perhatian dari audiens di bulan puasa ini adalah mengetahui nilai-nilai yang relevan dengan audiens selama periode Ramadan ini. Dan menurut Lembu Wiworo Jati, nilai yang banyak dipegang oleh masyarakat di bulan puasa ini antara lain,
Setelah mengetahui informasi perilaku dan nilai yang dipegang oleh para audiens, cara yang dapat dilakukan brand untuk meningkatkan nilai penjualan di bulan Ramadan ini selanjutnya yaitu dengan membuat konten yang relevan dan mengoptimalkannya dalam kegiatan pemasaran.
Ada pula beberapa tips dari Executive Creative Director Mullenlowe Indonesia, Afianto Makmun, dalam membuat konten yang bisa mendapat perhatian audiens di bulan puasa ini. Dan berikut tipsnya:
Penayangan konten perlu relevan terhadap waktu: Menyesuaikan antara memilih waktu yang tepat dengan konten yang ditayangkan merupakan salah satu kunci agar konten bisa menarik minat masyarakat. Misalnya, ketika brand kita bergerak di bidang makanan, maka waktu yang paling tepat untuk menayangkan konten tersebut ketika bulan puasa adalah saat sore hari menjelang berbuka.
Perlu membuat konten yang relevan terhadap momen: Misalkan menjelang Lebaran, kita bisa menangkap momen tersebut seperti membuat konten yang menggambarkan kalau produk atau jasa milik brand bisa membantu dan memudahkan masyarakat yang sedang mudik.
Menangkap Pop Culture: Tak dapat dipungkiri kalau pop culture kini sudah menjadi bagian dari masyarakat. Dan ketika kita dapat relevan dan memasukkan pop culture tersebut secara tepat ke dalam konten yang kita buat, maka hal ini membuat publik merasa relate dengan konten terkait sehingga mereka akan mengingat konten yang tersaji tersebut.
Berkolaborasi dengan brand lain: Dengan melakukan kolaborasi, maka memungkinkan kita untuk bisa menjangkau audiens dari brand yang bekerja sama dengan kita tersebut, sehingga jangkauan konten pun bisa menjadi lebih luas.
Pentingnya eksekusi: Ketika melakukan eksekusi konten, brand perlu mempertimbangkan behavior dari masyarakat Indonesia agar konten tadi terasa dekat dengan mereka. Dan salah satu taktik untuk bisa relevan dengan orang Indonesia adalah dengan memperkuat audio. Karena masyarakat Indonesia sendiri memiliki kecenderungan untuk menyaksikan suatu konten sambil melakukan aktivitas lainnya. Sehingga audio tersebut yang nantinya akan diperhatikan dan diingat oleh para audiens.
Baca Juga: Menyasar Target Audiens Brand Fintech Melalui Content Marketing Tradisional
Terdapat dua kunci penting yang perlu diperhatikan oleh para marketers untuk bisa memenangkan perhatian para audiens dan juga meningkatkan penjualan mereka selama bulan Ramadan. Kunci tersebut adalah, mengetahui perilaku audiens dan menyajikan konten yang relevan dengan perilaku audiens tersebut.