Dalam berbagai marketing campaign yang melibatkan kreator konten, termasuk influencer marketing, salah satu hal penting yang perlu diperhatikan adalah brief. Karena, dengan brief yang efektif, juga mudah dimengerti dan diikuti, campaign berpeluang berjalan lebih lancar dan bisa mendapatkan hasil yang ditargetkan.
Sebaliknya, jika brief yang diberikan pada influencer sulit dipahami, atau seadanya saja, tanpa informasi detail terkait konten yang akan dibuat, kampanye pemasaran yang dijalankan lebih berpotensi besar gagal. Itulah mengapa brief jadi salah satu tonggak untuk mencapai kesuksesan campaign yang dijalankan. Bagaimana caranya? Berikut uraiannya:
Banyak yang membuat brief untuk kegiatan influencer marketing dengan prinsip "cepat selesai". Padahal, sangat penting untuk memanfaatkan waktu memastikan kejelasan brief, terutama tujuannya dan seperti apa konten yang diharapkan.
Karena, keadaan influencer marketing sedang diminati para brand, membuat para influencer juga menerima banyak permintaan untuk kolaborasi. Maka itu, penting untuk benar-benar memastikan brief yang dibuat tak hanya jelas, tapi juga menarik; agar influencer yang dituju juga tertarik untuk bekerja sama dengan kita.
Baca juga: Memahami Influencer Marketing
Dan seperti sempat disampaikan juga, brief harus jelas dan menampilkan informasi yang lengkap dan mudah dipahami. Jelaskan apa tujuan campaign yang ingin dilakukan, seperti apa hasil akhirnya, termasuk juga ukuran sukses yang diharapkan dari campaign yang mau dijalankan.
Menerangkan secara rinci tentang apa tujuan dan hasil yang diharapkan bakal membuat influencer yang menerima brief mendapakan gambaran jelas terkait ekspektasi yang diharapkan oleh klien; juga membuat mereka lebih bisa membayangkan konten seperti apa yang cocok untuk mencapai hal tersebut; entah kontennya dalam format teks, audio, ataupun video.
Dalam brief juga, kita perlu menampilkan secara jelas informasi tentang pesan seperti apa yang harus disampaikan pada influencer, juga keharusan dan pantangannya. Secara ringkas, brief yang baik setidaknya mengandung tiga elemen berikut ini:
Kita perlu memberikan arahan jelas tentang apa tema konten yang mesti disampaikan, dalam format apa, dan kapan waktu tayang yang diharapkan. Dan tak lupa, apa tujuan akhir yang diinginkan, secara spesifik dalam bentuk satuan terukur; misal, jumlah views, klik, atau rasio engagement (%).
Hal ini penting, terutama untuk brief konten dengan format gambar/foto atau video. Seperti apa gaya visual yang diinginkan, apakah ada panduan komposisi warna, atau gaya fotografi tertentu. Panduan ini paling mudah disampaikan dalam bentuk referensi dari konten lain yang dirasa cocok dengan hasil yang diharapkan.
Sampaikan secara jelas tentang apa call-to-action yang diharapkan tampil dalam konten yang dibuat oleh kreator atau influencer. Seperti apa aksi yang diharapkan dari audiens si influencer, entah itu panggilan untuk registrasi, sign up, atau sekadar mengklik tautan yang ditampilkan.
Demikian beberapa hal yang bisa membantu untuk penyusunan brief yang berpeluang mendukung kesuksesan influencer marketing campaign. Selain itu juga, brief yang baik akan membuat proses kerja jadi lebih efisien, dan meningkatkan kualitas relasi di antara brand dengan influencer.
→Klik di sini untuk bekerjasama dengan influencer terbaik di Asia Tenggara