Menyikapi imbauan bekerja dari rumah (Work from Home), tentunya brand tidak bisa menyelenggarakan event mereka secara bebas dan dalam format offline. Karena itu, sebagian besar dari mereka pada akhirnya memilih untuk memindahkan event yang sudah direncanakan ke dalam format webinar berbasis online.
Kendati webinar masih dirasa sulit untuk memancing interaksi audiens karena ketiadaan tatap muka secara langsung, di sisi lain, banyak pula manfaat yang bisa didapatkan brand ketika menyelenggarakan webinar. Misalnya dengan memberikan nilai tambah kepada audiens yang hadir, meningkatkan brand awareness, membangun hubungan baik dengan audiens, sampai mendorong sales dari produk atau jasa milik brand.
Tetapi, bagaimana cara membuat webinar yang baik sehingga brand dapat mencapai berbagai tujuan di atas? Berikut ulasannya.
Baca Juga: Memahami Apa itu Content Marketing
Sebelum memulai webinar, tentunya kita perlu menentukan topik yang tepat untuk audiens. Dalam memilih topik yang sesuai, kita bisa mencari tahu dari berbagai pertanyaan yang kerap ditanyakan oleh para audiens kepada brand. Dari situ kita dapat membuat topik yang memberikan nilai lebih kepada audiens, serta mengundang mereka untuk berpartisipasi dalam webinar yang akan diselenggarakan.
Ketika webinar mampu memberikan nilai tambah kepada audiens, maka kredibilitas brand akan meningkat, dan kepercayaan masyarakat terhadap brand akan tumbuh. Karena itu, topik yang tepat memiliki andil yang besar dalam menyeleggarakan webinar yang efektif.
Ada banyak perangkat (tools) yang dapat membantu penyelenggaraan webinar. Misalnya, Zoom, Webinar Ninja, dan lain sebagainya.
Ada baiknya meriset varian tools terlebih dulu agar penggunaannya bisa disesuaikan dengan kebutuhan webinar. Misalnya, kita akan membuat webinar dengan estimasi audiens berjumlah 100 orang.
Pertanyaan-pertanyaan tersebut akan memudahkan kita untuk menentukan apa tools yang paling efektif sebelum menyelenggarakan webinar.
Ketika kita sudah mengetahui topik yang akan dipresentasikan dan memilih tools yang cocok, selanjutnya adalah menetukan tipe webinar yang ingin dijalankan. Apakah berbentuk presentasi, atau diskusi panel yang lebih menekankan pada sesi tanya jawab? Baru setelahnya kita mulai memproduksi beberapa materi webinar.
Contohnya, kita bisa membuat sebuah deck berbentuk slides powerpoint, dan memastikan bahwa deck tersebut berisi sejumlah informasi penting secara utuh. Cara lain, kita bisa membuat beberapa grafik, image, GIF, agar webinar dapat terlihat lebih menarik.
Jika webinar berbentuk diskusi, kita perlu menentukan pembicara yang tepat, mengumpulkan pertanyaan, dan menentukan pertanyaan pemicu diskusi lebih lanjut, sehingga webinar yang dijalankan dapat selesai tepat waktu dan tidak ngaret.
Sebelum menentukan waktu penyelenggaraan, kita perlu meriset perilaku audiens. Kapan kira-kira mereka senggang dan mau meluangkan waktu untuk ikut webinar kita?
Misalnya, kita bisa menyelenggarakan webinar di malam hari, ketika para audiens tidak sedang berada dalam perjalanan. Atau dalam situasi tertentu, seperti momen karantina saat ini, mungkin kita bisa menyelenggarakan di waktu siang atau sore hari, saat audiens selesai makan siang.
Ketika fase riset dan persiapan prapelaksanaan sudah rampung, kita perlu memastikan bahwa akan ada audiens yang ikut. Jadi, waktunya untuk promosi.
Dalam mempromosikan webinar, kita dapat membuat sebuah landing page, di mana masyarakat dapat melakukan registrasi. Lalu, distribusikan dan promosikan link landing page tersebut dengan berbagai cara. Salah satu cara yang paling umum dilakukan adalah lewat media sosial.
Karena itu, kita perlu merancang strategi promosi yang tepat. Kita bisa terlebih dahulu mencari tahu kelebihan dan kekurangan dari aset yang kita kelola, kemudian mencari tahu bagaimana biasanya audiens kita mendapatkan atau mencari informasi terbaru terkait brand yang kita kelola. Apakah melalui email marketing, atau media sosial, ataupun medium lain.
Setelah itu, membuat email pengingat (reminder) juga dapat membantu kegiatan promosi. Contohnya, kita dapat memberikan email seputar sisa kuota partisipan beberapa hari sebelum hari pelaksanaa webinar.
Begitu sudah ada pendaftar, kirimkan link webinar selambatnya satu jam sebelum acara dimulai, agar para partisipan tidak kebingungan.
Webinar dapat menjadi tools marketing untuk meningkatkan jumlah sales. Maka, kita perlu memastikan bahwa audiens yang menghadiri webinar tidak melupakan brand kita begitu saja setelahnya.
Untuk itu, kita perlu mengirimkan mereka email berisi ungkapan terima kasih dan meminta feedback dari mereka, agar dapat menyelenggarakan webinar lebih baik di kemudian hari.
Sebagai tambahan, partisipan biasanya senang mendapatkan rekaman dari webinar yang diselenggarakan. Kirimlah rekaman tersebut.
Rekaman tersebut dapat juga digunakan sebagai aset promosi bagi calon audiens yang berhalangan, atau belum pernah mengikuti webinar kita sebelumnya. Hal ini juga dapat meningkatkan jumlah leads.
Baca Juga: 4 Tipe Konten Terbaik untuk Menjarin Lead
Menyelenggarakan webinar memang dapat menjadi strategi yang efektif untuk mencapai baragam tujuan brand, asalkan diselenggarakan secara optimal dan menarik bagi audiens.