Tujuan utama dalam membuat sebuah copy di dalam campaign marketing yang dijalankan brand adalah untuk bisa menarik perhatian masyarakat. Karena itu pula, mengapa dalam menyajikan copy, tulisan tersebut perlu dapat “menghipnotis” para pembacanya, sehingga mereka dapat melakukan tindakan seperti yang kita inginkan.
Sebenarnya, sebuah tulisan itu memiliki kekuatan ampuh yang bisa membuat para pembacanya untuk mau mengambil tindakan. Dan secara tidak sadar, sehari-harinya, para audiens itu kerap terhipnotis melalui sebuah tulisan. Misalnya ketika seorang pembaca membaca artikel yang menyedihkan, dia bisa merasakan emosi tersebut dan ikut terlarut dalam kesedihannya. Atau jika kita membaca sebuah novel petualangan yang seru, kita merasa ingin segera menghabiskan buku tersebut.
Baca Juga: Memahami Apa itu Content Marketing?
Nah, untuk itu, jika seorang pemasar ingin “menghipnotis” audiensnya dan mengundangnya agar dapat mengambil tindakan yang diharapkan, maka tulisan perlu dibuat secara jelas, ringkas dan menyertakan emosi di dalamnya supaya meningkatkan efektivitasnya. Selain itu, dalam membuat hypnotic writing ini, kita juga perlu untuk fokus pada ego dari para pembaca dan mengesampingkan ego pribadi.
Lalu bagaimana cara mengembangkan hypnotic writing ini?
Masyarakat senang untuk membeli suatu produk dari orang yang mereka sukai. Karena itu, hal penting yang pertama dapat kita lakukan adalah membina hubungan baik dengan masyarakat hingga mereka dapat menyukai brand terkait, dan menumbuhkan rasa percaya mereka terhadap brand. Dan ketika hubungan intim ini nantinya sudah terbentuk, maka akan memudahkan brand untuk meningkatkan nilai penjualan mereka.
Ada dua motivasi utama untuk bisa engage dengan para audiens, yaitu menyajikan tulisan yang membangkitkan rasa sukacita atau perasaan sedih, dan kita perlu untuk menentukan fokus kita di antara kedua hal itu dalam membuat copy yang memikat.
Atau bisa juga, dalam membuat sebuah tulisan, kita bertanya pada diri sendiri, “apa yang diinginkan oleh para pembaca?” dan memfokuskannya. Hal inilah yang nantinya akan membangun hubungan dan komunikasi yang efektif kepada para audiens.
Memahami apa yang dipedulikan oleh pembaca akan menguatkan posisi kita di hadapan para audiens.
Tentu kita ingin agar tulisan kita dapat dibaca oleh sebanyak-banyaknya orang. Walau begitu, kita tetap harus menggunakan sudut pandang orang kedua seperti kamu, untuk menyapa para pembaca, agar audiens merasa tulisan tersebut ditujukan secara langsung kepada mereka. Hal ini turut pula untuk menguatkan keintiman brand kepada para pembacanya.
Dan ketika copy yang kita buat tersebut terasa general, maka bisa menjadi satu halangan terbesar bagi brand untuk dapat terkoneksi dengan para audiens.
Semua orang senang dengan suatu cerita. Dan cerita yang luar biasa dapat secara universal dapat terhubung dengan dengan empati dari para pembacanya. Jika kita menyampaikan cerita atau pengalaman yang bersifat personal maka membuat audiens dapat merespon, “Saya ingat ketika hal seperti ini terjadi pada diri saya!” atau minimal mereka dapat membayangkannya. Perasaan itulah, yang membuat tulisan dapat lebih menarik perhatian dan mengajak audiens untuk mau mengambil tindakan seperti yang sudah diharapkan (meningkatkan engagement).
Ada beberapa teknik yang umum digunakan dalam membangun tulisan yang menghipnotis, di antaranya,
Ada beberapa frasa yang dapat menghipnotis pembaca yang mungkin dapat kita terapkan. Misalnya,
Kalimat-kalimat seperti di atas akan membantu agar para pembaca dapat membayangkan diri mereka menggunakan produk tersebut dan menyadari manfaat yang akan mereka dapatkan, dan hal ini mungkin nantinya akan membantu dalam mengembangkan bisnis yang dijalankan.
Ada pula beberapa kalimat yang bisa kita gunakan untuk meningkatkan kepercayaan pembaca pada brand. Contohnya,
Sebelum membuat sebuah copy, pastikan kalau kita mengetahui tujuan yang ingin kita raih, dan apa yang dilakukan audiens ketika membaca copy yang terpampang. Ketika kita sudah mengetahui objektif tersebut, maka akan memudahkan kita untuk menuliskan sebuah konten yang akan mendukung tujuan tersebut sampai akhir.
Ketika sudah selesai membuat sebuah copy, luangkan waktu untuk bertanya pada diri sendiri, dan temukan jawaban dari beberapa pertanyaan berikut:
Baca Juga: Membuat Copywriting yang Menarik untuk Content Marketing
Membuat hypnotic copywriting ini memang membuat brand dapat lebih terhubung dengan para audiensnya asalkan dapat dibuat secara tepat dan dapat melibatkan emosi di dalamnya. Dengan begitu, tujuan yang kita harapkan pun menjadi lebih mudah untuk diraih.