MarketingCraft
Sign Up to MarketingCraft Newsletter for Free!
Thank you! Your submission has been received!
Oops! Something went wrong while submitting the form.
Penggunaan internet sudah menjadi bagian dari kebutuhan sehari-hari bagi sebagian besar masyarakat dunia. Berdasarkan data statistik yang diungkapkan Internet World Stats pada 2017, ada sekitar 4 miliar lebih pengguna internet di seluruh dunia dari sekitar total 7 miliar lebih populasi penduduk dunia.
Dan, dari sekitar 4 miliar pengguna internet tersebut, sekitar 3 miliar di antaranya merupakan pengguna aktif media sosial. Selain itu, Asia merupakan wilayah yang tercatat memiliki jumlah pengguna internet terbesar yakni mencapai 49,6%.
Dari banyaknya pengguna internet tersebut, ternyata situs-situs raksasa seperti Google, Facebook, dan YouTube masih menjadi situs utama yang paling banyak dikunjungi.
Namun yang menarik, jika kita mengengok data di atas, terlihat bahwa Amazon merupakan situs yang menduduki peringkat ke-5 yang paling banyak dikunjungi oleh masyarakat. Dan hal ini menjadi bukti bahwa banyak pengguna internet yang mempertimbangkan media digital sebagai sarana untuk berbelanja produk atau jasa yang mereka butuhkan. Dengan begitu, sebuah perusahaan memiliki kesempatan lebih besar untuk dapat menarik minat masyarakat melalui medium online ini.
Tidak sampai di situ, menurut data dari vpnmentor pula, jumlah transaksi penjualan B2C online hampir di setiap wilayah dunia meningkat setiap tahunnya. Bahkan, total penjualan retail e-commerce di seluruh dunia diperkirakan akan terus melonjak dan akan mencapai 4,479 triliun US Dollar pada tahun 2021.
Berdasarkan data statistik yang tersaji di atas, bisa terlihat bahwa peluang yang diberikan oleh pasar global bagi perusahaan atau pemilik brand di Indonesia bagaikan raksasa besar yang menarik untuk ditaklukkan. Apalagi, pasar global tersebut sangat mudah diakses melalui pemasaran digital, misalnya saja dengan sesederhana memasang iklan Pay Per Clik di Google.
Baca juga: Mengapa Brand Perlu Menggunakan Iklan Digital?
Lalu, bagaimana dengan pasar di Indonesia dan seperti apa posisinya dibandingkan dengan pasar global? Coba kita lihat datanya!
Pada tahun 2017, total pengguna internet di Indonesia sudah mencapai sekitar 143 juta atau sudah lebih dari 50% dari total penduduk Indonesia. Dan aktivitas yang biasa dilakukan melalui media online ini adalah untuk mengakses berita atau informasi, serta sebagai sarana hiburan.
Namun, selain yang sudah disebutkan di atas, aktivitas lain yang juga tak kalah banyak dilakukan oleh masyarakat Indonesia ketika menggunakan internet adalah mencari/membeli produk atau jasa bagi kebutuhan mereka. Hal ini terbukti dari data yang dipaparkan oleh KataData bahwa pada tahun 2016, jumlah konsumen online di Indonesia sudah mencapai 8,7 juta jiwa, dan pada tahun 2018, jumlah transaksi e-commerce di Indonesia sudah mencapai sekitar 144 triliun Rupiah.
Dengan melihat data tersebut, dapat dikatakan bahwa masyarakat Indonesia sebenarnya memiliki kecenderungan untuk berbelanja lewat media online. Dan tentunya hal ini menjadi kesempatan bagi para brand, karena melalui media digital tersebut, mereka jadi dapat lebih mudah untuk menemukan para pembeli potensial mereka.
Tetapi yang menjadi pertanyaan selanjutnya bagi para perusahaan adalah, di mana sebenarnya para calon konsumen ini dapat mereka temukan? Berdasarkan grafik yang ditayangkan oleh KataData, para konsumen online di Indonesia itu paling senang berbelanja online melalui platform-platform media sosial seperti Facebook dan Instagram, atau melalui marketplace yang tersedia.
Setelah memperhatikan beberapa data di atas, dapat dikatakan pula bahwa sebenarnya pasar di Indonesia terbilang masih cukup besar dan mempunyai potensi pertumbuhan yang tinggi. Nah, pasar sudah ada, calon konsumen juga sudah ada, lalu bagaimana caranya supaya brand bisa terlihat di pasar yang luas tersebut, dan bisa ditemukan oleh para konsumen potensial?
Salah satu hal yang mungkin bisa dilakukan oleh brand agar dapat terlihat di pasar adalah dengan menjalankan strategi content marketing. Karena, kalau melihat data di atas bahwa saat ini situs yang masih paling banyak diakses oleh masyarakat adalah Google, maka tidak salah juga kalau kita memperkuat konten untuk menarik minat masyarakat serta taktik Search Engine Marketing (SEM) serta SEO yang dijalankan, sehingga brand menjadi lebih mudah dicari dan ditemukan oleh para audiens di dalam mesin pencarian Google.
Atau kita juga bisa menyalurkan konten-konten yang kita buat tersebut melalui media sosial seperti Facebook atau Instagram, karena kedua platform tersebut juga merupakan tempat di mana para calon konsumen senang untuk mencari kebutuhan mereka. Sehingga ketika konten yang disalurkan melalui media sosial tersebut bisa menarik dan tepat, maka kemungkinan para audiens mau menggunakan produk atau jasa kita pun kesempatannya menjadi lebih besar.
Baca juga: Apa Itu Digital Marketing?
Selain memudahkan untuk mengakses pasar global atau pasar online di Indonesia, pemasaran digital juga akan membantu brand karena memiliki biaya yang lebih rendah dibandingkan pemasaran dengan menggunakan media konvensional, dalam hal biaya menjangkau per satu orang audiens atau Cost Per View.
