Diskon, selalu memiliki daya pikat tersendiri bagi para pelanggan. Walaupun mereka tidak kenal dengan brand terkait namun dengan harga yang lebih rendah maka akan mengundang masyarakat untuk mau mencobanya. Efeknya, penurunan harga ini bisa mendapatkan jumlah penjualan yang lebih tinggi dari biasanya.
Namun memberikan diskon bisa jadi seperti pedang bermata dua. Di satu sisi bisa meningkatkan penjualan namun, di sisi lain tidak begitu membantu meningkatkan reputasi brand. Hal inilah yang ditakutkan nantinya, para pelanggan hanya membeli ketika ada diskon saja dan mengacuhkan ketika harga kembali normal.
Bukan hanya itu, mungkin salah satu alasan mengapa brand memberikan diskon karena ada beberapa pelanggan yang mengatakan tidak jadi membeli karena harga yang ditawarkan terlalu mahal. Padahal menurut Forbes, harga bukanlah alasan yang utama mengapa pelanggan tidak jadi membeli, tapi ada 3 alasan lain yakni;
Dengan melihat beberapa alasan di atas, sebenarnya kita bisa mengajak masyarakat agar mau menggunakan produk yang kita tawarkan tanpa harus memberikan potongan harga. Lalu apa saja yang perlu dilakukan?
Dengan melakukan riset pasar, kita akan menemukan permasalahan sebenarnya yang dihadapi oleh masyarakat. Dari situ kita bisa menjadi solusi dari kendala tersebut. Lalu bisa fokus mencari tahu apa yang sebenarnya dibutuhkan dan diinginkan masyarakat.
Hampir semua produk atau jasa tentu selalu memiliki ruang untuk menunjukkan perbedaan. Kita bisa terlihat lebih menonjol di pasar dengan memberikan pelayanan yang berbeda, kualitas yang lebih baik atau memberikan kenyamanan yang lebih baik dibanding kompetitor.
Ada pula beberapa faktor yang dapat ditonjolkan untuk memperjelas unique selling point kita dibanding kompetitor:
Namun jika para calon pelanggan tidak melihat perbedaan tersebut dan masih melihat produk berdasarkan harga, mungkin saja kita masih belum cukup memperlihatkan perbedaan tersebut atau belum mengomunikasikan dengan baik nilai yang dimiliki. Atau dengan kata lain, para pelanggan melihat bahwa kita hanya menjual komoditas yang sama seperti produk yang ditawarkan di pasaran.
Dengan menunjukkan keunikan dan kekuatan, serta perbedaan yang menarik, kita bisa menawarkan nilai tambah kepada para masyarakat, sehingga harga tidak lagi menjadi permasalahan utama.
Kita perlu memberi tahu masyarakat akan manfaat dari produk yang kita tawarkan, dan bahwa produk-produk tersebut bisa diandalkan. Cara untuk bisa menjual secara baik tersebut adalah, dengan menulis copy yang menarik atau membuat video yang membicarakan sisi baik dari produk kita tersebut. Pada dasarnya kita perlu membuat konten yang dapat menjual.
Kita bisa memilih medium-medium yang dirasa cocok dan relevan dengan para audiens. Konten tersebut dapat berupa video, tulisan, audio atau lain-lainnya. Namun sebaiknya pada konten tersebut kita fokus membicarakan manfaat dibanding fitur.
Kita bisa meningkatkan penjualan dengan memberikan pengalaman yang baik kepada para pelanggan. Misalnya, produk tersebut mudah untuk digunakan, memiliki varian yang beragam, atau para pelanggan bisa dengan mudah mencari atau memesan produk terkait. Memberikan pengalaman yang baik akan menjadi pendorong yang membuat masyarakat lebih tertarik.
Setelah itu, kita bisa mengajak para pelanggan terkait untuk memberikan testimoni mengenai pengalaman yang mereka rasakan setelah menggunakan produk tersebut, dan menayangkannya melalui channel-channel yang kita miliki. Dengan begitu, rasa penasaran masyarakat akan terdorong dan mereka menjadi lebih percaya karena sudah melihat hasilnya.
Memang ada beberapa cara untuk mendorong sales dibanding memaksa harus menurunkan harga pada produk tersebut.
Feature Image by Artem Beliaikin on Unsplash