Seberapa Penting Audio Dalam Konten Video Marketing atau Iklan?

Bisa dibilang kalau audio merupakan elemen penting di dalam sebuah konten video, baik itu untuk video marketing maupun iklan. Karena melalui suara yang memikat akan membuat video yang dibuat menjadi lebih menarik, mudah dipahami, dan bisa mengundang simpati dari para audiens.

Ada pula yang mengatakan bahwa suara merupakan 50% elemen terpenting dari sebuah video. Dan tanpa sebuah audio yang memikat maka sebuah konten video sulit menjadi sempurna. Lalu mengapa audio ini penting bagi sebuah video marketing ataupun iklan?

Baca Juga: Memahami Apa itu Content Marketing

Audio dengan kualitas yang baik membuat konten lebih menonjol

Sudah banyak pemasar yang menyadari kalau video merupakan cara efektif untuk memasarkan produk atau jasa dari brand karena tidak membosankan dan memudahkan audiens untuk memahami pesan yang disampaikan brand.

Selain itu, dengan berkembangnya era smartphone, membuat video kini mudah diakses kapan pun di mana pun. Sehingga membuat konten tadi dapat terus menangkap perhatian dari masyarakat.

Tetapi, supaya sebuah konten video bisa mendapat perhatian luas dari masyarakat, para pemasar perlu merencanakannya dengan matang dan diolah dengan teknik yang terbaik. Dan ketika video disajikan dengan kualitas audio yang baik, akan membuat audiens akan lebih dapat menikmati konten terkait. Kalau kualitas audio buruk dapat dengan seketika membuat para penontonnya meninggalkan konten karena merasa tidak nyaman ketika menyaksikannya.

Audio yang berkualitas akan menjual

Video yang menarik tentu akan memudahkan pemasar untuk menjual produk atau jasa yang mereka tawarkan. Bila ditunjang dengan audio yang berkualitas, maka dapat membangkitkan sisi emosional dari video tersebut dan membuat calon konsumen lebih menangkap pesan dari video yang diluncurkan. 

Bayangkan saja kalau di dalam situs yang kita kelola terdapat konten video testimonial dari pelanggan yang dengan bersemangat membicarakan bagaimana bagusnya produk yang kita tawarkan. Dan jika penonton kesulitan untuk mendengar review tersebut karena kualitas audio yang buruk, maka konten video tadi malah akan kehilangan fungsinya sama sekali.

Jika ada seseorang yang membicarakan produk kita, berarti kita sudah cukup beruntung karena memiliki konten-konten dengan nilai positif yang dapat mengajak audiens untuk mempercayai produk yang ditawarkan. Dan untuk mencapai hal tersebut, maka pesan yang disampaikan perlu ditangkap audiens sejelas mungkin.

Dalam merekam video, kita bisa meminta para reviewer tersebut menggunakan microphone atau minimal mereduksi noise negatif sehingga kualitas audionya menjadi lebih baik dan nilainya mudah ditangkap audiens.

Audio membuat video kita menjadi lebih intim

Audio di dalam video bukan hanya berfungsi sebagai pelengkap visual semata, namun memiliki tugas utama untuk memperjelas informasi konten agar diterima dengan baik oleh para audiens. Dan melalui voice over, membuat konten kita seperti berbicara langsung kepada para penonton dan membuat mereka merasa kalau video tersebut ditujukan khusus kepada mereka. Dan hal ini akan membuat pelanggan akan merasa penting dan dihargai. Selain itu, kalau kita sudah membuat script video dengan matang namun dialognya tidak dapat didengar dengan baik, maka video seakan percuma dan kehilangan efektivitasnya. 

Ditambah, ketika sebuah video yang tidak diimbangi dengan audio yang baik, maka akan sulit dalam mendongkrak penjualan produk.

Audio akan sangat membantu memudahkan konten untuk lebih dipahami audiens

Pada seminar Jakarta Marketers Meetup GetCraft di bulan April lalu, salah satu pembicara, Afianto Makmun, Creative Director Mullenlowe Indonesia, mengungkapkan bahwa salah satu kunci agar konten bisa mendapat perhatian audiens adalah dengan mengetahui terlebih dahulu perilaku dari para audiens.

Dan perilaku yang menonjol dari para audiens di Indonesia dalam menikmati konten video adalah, mereka memiliki kecenderungan untuk menyaksikan video sambil melakukan aktivitas lainnya. Karena itu, audio menjadi penting bagi brand agar konten video tetap bisa mendapatkan perhatian dan mudah diingat oleh audiens.

Audio membuat konten lebih mudah diingat audiens

Siapa yang tidak ingat dengan istilah “diputar, dijilat, dicelupin” dan lihat berapa banyak audiens yang penasaran dengan cara memakan biskuit tersebut dan memutuskan untuk mencobanya. Dari situ pada akhirnya membuat brand bisa meningkatkan penjualannya karena banyaknya masyarakat yang tertarik untuk mencoba cara makan tersebut.

Baca Juga: Seberapa Efektif Jingle Iklan dalam Meningkatkan Awareness Masyarakat?

Bukan itu saja, kalau brand memiliki jingle iklan yang menarik dan mudah diingat oleh calon konsumen, hal ini juga akan memberikan keuntungan bagi para brand. Karena para audiens akan lebih memilih suatu produk yang telah tersangkut di dalam pikiran mereka ketika dihadapkan pada pilihan-pilihan produk yang serupa.

Dari kedua contoh di atas, memang bisa dibilang kalau audio memiliki fungsi maksimal pada tahap awareness. Tetapi kalau para pelanggan yang tadi hanya sekedar mencoba lalu menjadi suka dengan produk tersebut, maka hal ini akan memberikan keuntungan bagi para brand yakni mereka mendapatkan konsumen-konsumen loyal yang baru.

Nah, untuk bernostalgia, berikut beberapa contoh jingle yang tentunya sampai hari ini masih sering terngiang di dalam pikiran kita.

Indomie

Nano-Nano

Mastin Ekstrak Manggis

Permen Pindy

Susu Bendera Coklat

Konten video marketing atau iklan tentu akan sulit untuk mencapai performa yang maksimal atau sulit mencapainya objektifnya ketika pesan yang disampaikan tidak sampai kepada para pelanggannya. Dan pentingnya peran audio di dalamnya membuat konten akhirnya memudahkan brand untuk menarik perhatian audiens, dan lebih jauh mengajak mereka untuk mau menggunakan produk atau jasa yang kita tawarkan. 

‍