MarketingCraft
Sign Up to MarketingCraft Newsletter for Free!
Thank you! Your submission has been received!
Oops! Something went wrong while submitting the form.
Apa yang biasanya paling sering dilakukan oleh masyarakat ketika dirinya sedang merasa bosan? Mungkin salah satunya adalah dengan menonton sebuah film. Film kerap kali membuat waktu terasa cepat berlalu, menghilangkan stress dari pekerjaan atau rutinitas yang dijalankan atau malah membuat kita bisa mendapatkan berbagai pelajaran berharga yang bisa membuat hidup menjadi lebih berwarna.
Selain film bisa membuat kita menarik nafas sejenak dan menghilangkan pikiran dari penat karena pekerjaan, ada sejumlah film yang dapat membantu dalam menemukan solusi dari pekerjaan yang sedang dijalankan.
Baca Juga: Memahami Apa itu Content Marketing?
Dan berikut di bawah ini merupakan beberapa referensi film yang dapat menginspirasi marketers.
Judul film ini sudah memberikan hook bagi mereka yang membacanya. Mungkin kalau hanya dari judulnya saja, film ini bisa menimbulkan rasa getir terutama bagi orangtua, tapi di satu sisi juga menimbulkan rasa penasaran, apa benar film ini akan mengajarkan para penontonnya untuk merokok? Dan ternyata, film ini sebenarnya memiliki beragam insight yang menarik bagi para marketers yang menyaksikannya.
Film ini bercerita tentang Nick Naylor seorang lobbyist sebuah brand rokok. Dan dia mempunyai tantangan, seperti para marketers di industri tembakau lainnya, yaitu, bagaimana caranya mengajak orang-orang agar mau merokok. Pekerjaan yang tidak mudah bukan?
Dan ini yang menarik, bagaimana mengajak orang untuk menyukai sesuatu yang sebenarnya banyak ditentang, bahkan mungkin mematikan. Dan melalui film ini, kita bisa mendapatkan pelajaran mengenai bagaimana cara untuk bisa meyakinkan seseorang untuk membeli sebuah produk, bagaimana cara menyampaikan pesan brand, dan membuat kita menjadi tahu bahwa segala hal bisa dipasarkan.
Mungkin Brad Pitt bisa menjadi daya pikat bagi sebagian orang saat memilih film yang ingin ditontonnya. Tetapi lebih jauh, selain karena memang acting-nya yang menawan, film ini juga memberikan banyak pelajaran kepada para marketers khususnya mengenai pentingnya menggunakan data untuk bisa meraih kesuksesan.
Yang menarik dari film ini adalah kisahnya yang diadaptasi dari cerita nyata mengenai seorang manajer tim baseball yang tidak memiliki banyak uang di San Fransisco. Karena tidak memiliki banyak uang, tim ini tidak bisa membeli para pemain ternama. Namun, setelah bertemu dengan seorang yang tergila-gila pada data, tokoh utama ini akhirnya menyadari bahwa dia perlu menggunakan cara lain untuk meningkatkan kesuksesan timnya.
Dan akhirnya dia memilih para pemain dengan nama yang belum terlalu terkenal tapi memiliki statistik pertandingan yang bagus. Hingga kemudian tim yang dibinanya berhasil mendapatkan tingkat kemenangan yang tinggi dan belum pernah didapatkan tim lain.
Bagi seseorang yang bekerja di bidang marketing, film ini memberikan gambaran bahwa sebenarnya ketika dilakukan dengan benar, maka sebuah keberhasilan bisa didapatkan walaupun tanpa budget yang besar. Pelajaran lainnya adalah pentingnya data dan mengukurnya secara benar untuk menuai kesuksesan. Satu hal lagi; bisa mengintepretasikan data juga menjadi kunci kesuksesan.
Film ini menceritakan tentang bagaimana berdirinya sebuah website atau media sosial yang sekarang menjadi platform penting dalam perkembangan industri digital; Facebook. Dan bagi seorang marketers, khususnya para pelaku startup, diperlihatkan bagaimana menariknya sebuah situs sebesar Facebook ini dari nol dan berkembang hingga hari ini, apa yang menjadi inspirasi para pendirinya, serta bagaimana proses yang terjadi, naik turunnya dan memperlihatkan setiap langkah yang mereka jalankan hingga Facebook dapat berevolusi menjadi sebuah situs raksasa.
Film dokumenter yang disiarkan melalui Netflix ini membahas tentang seorang entrepreneur yang ingin menjalankan sebuah festival musik yang megah dan bersifat mewah. Namun, ketika festival ini diselenggarakan ternyata sangat jauh dari ekspektasi pengunjung.
Pelajaran penting yang diberikan oleh film dokumenter ini adalah jangan pernah menjual atau memasarkan sesuatu dengan KPI atau obyektif yang belum tentu bisa kita capai. Dan suatu hal yang bisa diapresiasi dari brand yang ada di dalam film ini adalah bagaimana cara marketing yang mereka jalankan. Bagaimana sebuah festival yang awalnya belum punya nama bisa memikat banyak orang untuk mau menghadirinya. Dan ini karena campaign unik yang mereka jalankan di media sosial.
Berbeda dari film lain di atas, pelajaran dari film Lego The Movie ini bukanlah dari cerita yang mereka sajikan, tetapi lebih pada strategi pemasaran yang dijalankan oleh Lego dengan membuat sebuah film dan berkesinambungan dengan produk yang mereka tawarkan.
Bisa dibilang Lego The Movie ini merupakan sebuah content marketing yang sukses. Bagaimana filmnya sangat laku di pasaran, terbukti dengan dibuat sekuel dan film lain bertema Lego, seperti Lego Batman. Ditambah, karena film tadi, produk dari Lego ini semakin laku di pasar.
Baca Juga: Tips dan Tren Memasarkan Konten di YouTube versi Cameo Project
Ada satu quote dari film Janji Joni karya Joko Anwar yang menyatakan, “Film mungkin anugerah seni terindah yang pernah diciptakan manusia”. Quote tersebut ada benarnya karena film terbukti salah satu media entertainment yang bisa dinikmati tanpa perlu banyak usaha, plus kisahnya bisa memberikan beragam pelajaran penting yang dapat membantu di dalam pekerjaan atau keseharian penontonnya.
