Ketika seorang pemasar ingin meningkatkan brand awareness mereka, salah satu strategi marketing yang ampuh digunakan adalah Influencer Marketing. Karena dengan jumlah followers-nya yang banyak dan kepercayaan masyarakat pada pesan yang disampaikan oleh influencer, membuat Influencer Marketing menjadi strategi yang efektif dijalankan.
Tetapi hal yang perlu diwaspadai oleh seorang pemasar sebelum mereka memutuskan untuk bekerja sama dengan seorang influencer adalah, apakah influencer tersebut memiliki followers palsu/fiktif?
Saat ini sudah banyak cara untuk bisa mendapatkan jumlah followers yang fantastis. Salah satunya dengan cara “membeli” followers. Karena itu, seorang pemasar perlu teliti agar tidak terjebak dengan akun influencer yang memiliki pengikut palsu. Dan ini menjadi hal krusial yang perlu diketahui pemasar sebelum memutuskan bekerja sama dengan influencer.
Untuk mengetahui apakah pengikut seorang influencer itu organik atau fiktif, seorang pemasar dapat mengetahuinya dari berbagai tanda-tanda seperti:
Untuk memastikan seorang influencer memiliki followers palsu atau benar-benar autentik, seorang pemasar bisa melihatnya dengan menghitung rasio antara jumlah engagement dengan jumlah followers.
Cara memastikan rata-rata engagement seorang influencer adalah dengan melihat bagaimana likes dan comment dari 10 post terakhir mereka. Umumnya seorang influencer bisa mendapatkan engagement sebesar 2-3% dari jumlah pengikutnya. Dan jika mendapatkan rasio 10-20%, bisa dikatakan influencer tersebut telah membuat sebuah konten yang viral.
Tetapi melihat jumlah engagement saja belumlah cukup. Karena untuk memastikan apakah influencer memiliki followers yang autentik, pemasar perlu juga melihat seperti apa komentar tersebut. Kalau hanya berisi “Love this” atau “Great post”, itu bisa saja dikirim oleh bot.
Klik di sini untuk bekerjasama dengan influencer terbaik di Asia Tenggara
Salah satu cara termudah untuk mengetahui apakah followers seorang influencer itu autentik atau palsu adalah dengan menggunakan tools/software.
Saat ini memang sudah banyak Influencer di media sosial. Namun tidak sedikit pula influencer yang ternyata menggunakan jasa "beli followers". Karena itu, seorang pemasar perlu untuk teliti terhadap pengikut seorang influencer sebelum memutuskan untuk bekerja sama dengan mereka agar nantinya pesan yang ingin disampaikan oleh sebuah brand bisa sampai ke target market yang sudah ditentukan.
Baca juga artikel lainnya: