Konten dalam bentuk video terbukti bisa menarik perhatian masyarakat luas dan memberikan nilai tambah kepada audiensnya. Namun di sisi lain, produksinya membutuhkan waktu yang lebih lama dan membutuhkan biaya yang cenderung lebih besar.
Selain itu, salah satu kendala yang kerap dihadapi oleh konten berbentuk video yaitu memiliki "jangka hidup" yang lebih singkat. Karena itu, agar konten video yang disajikan oleh brand dapat bertahan lama dan bisa terus-menerus menarik perhatian dari audiens atau calon pelanggan, maka yang perlu dilakukan adalah dengan melakukan repurpose dari konten video yang pernah dibuat.
Baca Juga: Memahami Apa itu Video Marketing
Lalu bagaimanakah cara melakukan repurpose konten video ini? Berikut beberapa caranya.
Konten video merupakan aspek penting untuk menarik perhatian masyarakat. Bahkan berbagai platform media sosial seperti Facebook, Twitter dan Instagram merekomendasikan para penggunanya untuk mendistribusikan konten video agar dapat menarik perhatian masyarakat.
Namun para audiens dari konten video perlu mendedikasikan waktu dan berkonsentrasi untuk menyaksikan konten tersebut. Mereka perlu berhenti dari setiap aktivitas yang sedang mereka lakukan untuk menonton dan mendengarkan konten terkait.
Sementara, konten berbentuk audio lebih mudah dikonsumsi karena audiensnya hanya perlu mendengarkan. Saat sedang mendengarkan podcast, mereka dapat melakukan berbagai hal lain, seperti sambil bekerja, berolahraga, menyetir dan lain sebagainya.
Dengan melakukan repurpose video menjadi konten podcast, maka dapat meningkatkan jumlah audiens dari konten yang disajikan brand.
Video tentu bisa menambah nilai dari konten yang kita sajikan. Tetapi, masih banyak pula audiens dan mesin pencarian yang lebih menyukai konten tulisan. Dengan membuat transkrip atau artikel berdasarkan video yang pernah kita tayangkan, maka dapat membuat konten tersebut lebih mudah diakses oleh audiens dan mesin pencarian.
Dengan begitu, semakin banyak pula masyarakat yang mengenal bisnis yang kita jalankan karena konten tadi dapat lebih mudah ditemukan melalui mesin pencarian seperti Google.
Kita dapat menayangkan video dengan durasi panjang melalui YouTube atau Facebook. Namun tidak dengan Instagram, karena platform ini hanya membatasi konten video sepanjang satu menit saja. Padahal, dapat dibilang Instagram merupakan media sosial yang banyak digunakan oleh masyarakat untuk mengenal suatu brand. Karena itu, untuk dapat meningkatkan awareness dan engagement, brand perlu melakukan repurpose konten video miliknya agar dapat disajikan melalui Instagram.
Lewat Instagram, kita dapat menayangkan trailer dari video berdurasi panjang yang pernah dibuat dan membuat hook dengan menyajikan nilai-nilai penting yang tersaji di dalam konten video tersebut. Dari situ, audiens akan memiliki ketertarikan untuk menyaksikan video berdurasi panjang milik brand.
Dan ketika menyajikan trailer lewat Instagram, maka brand dapat meningkatkan awareness dan engagement mereka di tengah masyarakat.
Selain dipotong untuk konten Instagram Feed, kita juga dapat memotong video berdurasi panjang tersebut untuk kebutuhan Instagram Story. Karena dengan adanya fitur “swipe up”, maka memudahkan konten brand lebih cepat sampai dan disaksikan oleh masyarakat.
Baca Juga: Prediksi Tren Video Marketing 2020
Konten video memang salah satu medium yang efektif untuk menarik perhatian masyarakat. Namun terkadang membutuhkan biaya yang lebih besar dan memakan waktu yang lebih lama. Maka itu, penting bagi brand untuk melakukan repurpose pada konten video mereka agar dapat meningkatkan awareness, engagement dan meraih berbagai objektif yang ditentukan.
Ingin bekerja sama dengan videografer ternama di Indonesia? Silakan langsung klik link berikut!