Apa sih tujuan brand kita memproduksi dan mendistribusikan konten lewat media sosial? Biasanya, salah satu tujuannya agar perusahaan atau produk kita makin dikenal dan diingat oleh kelompok audiens yang disasar. Dan, akan lebih menyenangkan lagi kalau konten digital itu turut dibagikan atau disebarkan oleh audiens.
Makin banyak audiens yang membagikan konten kita di media sosial, membuat kita jadi lebih mudah mencapai tujuan bisnis dari kegiatan komunikasi digital. Konten sebaran dari audiens itu juga menjadi "iklan gratis" untuk brand atau perusahaan kita.
“Sihir” apa sebenarnya yang memicu dan membuat audiens di media sosial rela menyebarkan konten digital secara sukarela?
Baca Juga: Memahami Apa itu Content Marketing
Agar audiens bersedia menyebarkan konten kita di media sosial, salah satu ilmu penting yang perlu kita pelajari adalah psikologi.
Memahami perilaku dan kebiasaan audiens di saluran media sosial, terutama tentang hal-hal yang memicu aksi tersebut akan membantu kita mencapai hasil yang diharapkan dari kegiatan social media marketing atau content marketing yang dijalankan.
Studi yang dilakukan oleh The New York Times, Customer Insight Group, dan Latitude Research mencatat, bahwa secara psikologis ada lima (5) faktor yang membuat audiens membagikan konten di media sosial, yaitu:
Berbagi, apapun itu, adalah bentuk kepedulian. Hal ini berlaku pula dalam konteks para pengguna media sosial yang saling membagikan konten.
Selain alasan mengapa audiens berkeinginan untuk membagikan konten di media sosial, penting juga diketahui jenis-jenis konten digital apa yang sering mereka bagikan. Ada studi lain mengungkapkan, jenis-jenis konten digital yang sering dibagikan oleh audiens di media sosial, pada prinsipnya bisa dibagi menjadi empat (4) kategori besar (lihat gambar diatas), yaitu:
Baca Juga: Cara Merumuskan Konsep Konten untuk Content Marketing
Dengan mengetahui lima alasan yang memotivasi audiens membagikan konten di media sosial dan jenis konten yang sering dibagikan, semoga akan mempermudah kita untuk memproduksi konten yang berpeluang besar dibagikan oleh banyak audiens di media sosial.
Namun, dua pengetahuan tersebut tentu tidak cukup membuat konten pasti akan dibagikan. Tentu saja ada satu faktor lain yang penting untuk diperhatikan, yaitu kualitas konten.